Indonetwork, Panduan – Sukses berwirausaha menjadi mimpi bagi banyak orang. Kebebasan finansial maupun kebebasan waktu seringkali menjadi pertimbangan bagi sebagian orang untuk memilih jalur tersebut.

Kisah sukses wirausaha yang banyak beredar di media kerap menginspirasi para calon pengusaha, maupun pemula. Kisah-kisah tersebut banyak memberikan motivasi dan inspirasi sehingga mereka dapat lebih semangat dalam menjalankan bisnisnya.

Selain itu, cerita tentang perjuangan pengusaha sukses dapat menjadi contoh bagi Anda dalam berwirausaha. Kita harus paham bahwa membangun bisnis tidak semudah memutar balikkan telapak tangan. Bisnis yang di bangun membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran hingga dukungan finansial.

Belajar prinsip kerja empat jam ala Tim Ferriss

Baca juga: Belajar prinsip kerja empat jam ala Tim Ferriss

 

Komitmen dan totalitas juga menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan. Tanpa prinsip-prinsip tersebut, mustahil kesuksesan bisa di raih.

Pola Pikir Entrepreneur

Seorang pengusaha sudah sepatutnya memiliki pola pikir entrepeneur dalam menjalankan bisnisnya. Pola pikir ini akan mendasari setiap langkah kita dalam mengarungi dunia bisnis.

Setiap tindakan dengan dasar seperti itu akan menghasilkan keputusan-keputusan bisnis yang tepat.

1. Latar belakang pendidikan

Education
Sumber: thespruce.com

Yang pertama adalah bahwa entrepreneur tidak harus memiliki pendidikan formal sesuai. Anggapan bahwa seorang CEO itu harus memiliki latar belakang pendidikan baik, maka itu salah besar.

Sikap mental, attitude, keterampilan dan pengalamanlah yang lebih menentukan seseorang untuk jadi pengusaha sukses.

2. Berani gagal

Jatuh dan Bangkit
Sumber: humanperf.com

Pola pikir berikutnya adalah berani gagal. Kegagalan merupakan sesuatu yang tak terhindarkan dalam sebuah bisnis. Kemunduran, stagnasi, penolakan, hingga kegagalan akan selalu mewarnai perjalanan seorang pengusaha.

Mustahil kesuksesan di raih secara langsung dan instan. Justru dari rentetan kegagalanlah seseorang dapat belajar dan melakukan perbaikan terus-menerus.

Seorang pengusaha harus memiliki mental sekuat baja dapat bangkit dari kegagalan. Sikap mental mudah menyerah akan menjadi duri dalam sebuah bisnis.

3. Tidak pernah berhenti berinovasi

Innovation
Sumber; alcorfund.com

Ketiga, seorang entrepeneur harus terus berinovasi. Pola pikir inovatif juga menjadi faktor penentu bagi perkembangan dan keberlanjutan usaha. Pasar dan bisnis selalu berkembang dengan sangat cepat.

Selera dan pangsa pasar juga tak kalah dinamis. Perubahannya bahkan bisa terjadi setiap jam, menit, bahkan detik. Pola pikir ini menjadi cara yang sangat ampuh untuk menanggulangi kecepatan tersebut.

Jika seorang pebisnis tidak dapat mengikuti selera pasar dan perkembangannya, ia akan di tinggalkan oleh pelanggan. Dalam bisnis, persaingan adalah sebuah keniscayaan.

Defisit inovasi akan memberikan peluang bagi para kompetitor untuk mengalahkan bisnis Anda.

Belajar dari kisah sukses wirausaha pendahulu

Banyak sekali pengusaha sukses membangun bisnis dari nol. Beragam rintangan sudah mereka lalui. Kegagalan pun bukan cuma satu kali mereka rasakan.

Penolakan dari konsumen sudah menjadi makanan sehari-hari, pil pahit kegagalan pun juga sering mereka telan. Namun, dengan kebulatan tekad dan sikap pantang menyerah, mereka dapat terus mengembangkan usaha hingga sukses.

peluang bisnis online - usaha rumahan

Baca Juga: Peluang usaha rumahan dengan untung besar

Anda dapat mencontoh rekam jejak para “pendahulu” tersebut.  Mereka memulai bisnis lebih dulu sehingga memiliki pengalaman lebih banyak daripada pebisnis pemula.

Berbagai bentuk kegagalan para “pendahulu” dapat kita jadikan pelajaran, sehingga, kesalahan serupa dapat terhindari.

Strategi-strategi juga perlu Anda pelajari sebagai referensi pengembangan bisnis. Berikut adalah contoh kisah sukses wirausaha sukses:

Firmansyah Budi Prasetyo, sosok di balik Tela Corp

Tidak dapat di pungkiri bahwa selama ini produk lokal selalu kalah dengan produk import. Berdasarkan keprihatinan terhadap kondisi tersebut, Firmansyah Budi Prasetyo mengembangkan produk olahan singkong.

Singkong merupakan hasil bumi asli Indonesia, namun selama ini pemanfaatannya kurang maksimal. Kesan kampungan, norak,  dan tidak bergizi melekat pada singkong maupun olahannya. Pada kenyataannya, singkong memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan.

Firmansyah Budi Prasetyo
Sumber: biografi-tokohpengusaha.blogspot.com

 

Kenyataan bahwa Indonesia sebagai bahan penghasil singkong terbesar ketiga di dunia sebenarnya cukup miris. Karena dengan potensi tersebut, negara kita masih saja mengimpor bahan makanan dari negara lain.

Seharusnya, kita tidak perlu lagi mengimpor bahan makanan jika singkong dapat di manfaatkan secara maksimal. Berangkat dari hal itu, Firmansyah mencoba mencari cara meningkatkan nilai produk singkong.

Ia mengembangkan singkong menjadi makanan ringan bertajuk Tela Krezz. Konsumen pun menyukai produk berbahan dasar umbi-umbian ini. Untuk memperluas usahanya, Firman menggunakan sistem kemitraan atau waralaba.

Hingga kini Tela Krezz memiliki ratusan mitra yang tersebar di seluruh Indonesia. Omzetnya pun sudah mencapai milyaran rupiah.

Ia tak berhenti berinovasi dengan singkong. Setelah sukses dengan Tela Krezz, Ia mengembangkan produk baru Tela Cake bernama Cokro. Hasilnya pun tak kalah sukses dengan sang pendahulu.

Tela Cake terbuat dari bahan dasar tepung olahan singkong. Produknya tergolong baru, karena tidak banyak orang yang membuat ketela dari bahan dasar cake atau kue lainnya.

Selain itu, Telung ketela juga lebih murah dan banyak di jumpai. Ternyata Tela Cake banyak di sukai oleh konsumen. Inovasi bisnis Firman sungguh luar biasa. Ia bisa meningkatkan image singkong sebagai makanan “kampungan” menjadi makanan modern.

Pantang menyerah ala Yasa Singgih

Kisah sukses wirausaha selanjutnya adalah kesuksessan Yasa Singgih. Ia berhasil mengembangkan bisnis fashion dengan brand Men’s Republic.

Perjalanan bisnisnya sangat berliku dan tidak mulus. Jiwa bisnis Yasa sudah terlihat sejak ia beranjak remaja. Semenjak mengetahui ayahnya mengidap penyakit jantung, ia mulai mencari uang sendiri. Meringankan beban dan membantu orang tua adalah tujuan utamanya.

Yasa Singgih
Sumber: kompas.com

 

Usaha pertamanya adalah menjadi pembawa acara di sebuah pusat perbelanjaan. Dalam sehari ia bisa tampil 3 kali acara dengan modal nekat. Karena Yasa bukan tipe orang yang pandai bercuap-cuap layaknya MC profesional.

Memasuki jenjang SMA, Yasa Singgih baru memulai bisnisnya. Ia mulai berjualan lampu hias warna-warni selama enam bulan. Usaha konveksi pun mulai ia jajaki. Dengan bantuan temannya, Yasa menjual kaos degan desain sendiri.

Saat itu produksinya hanya 24 buah. Usahanya belum menampakkan hasil, hanya dua buah kaos yang laku. Tidak mau menyerah, Yasa malah pergi ke Tanah Abang untuk membeli kaos secara grosir. Tanpa strategi dan perencaaan khusus, dagangan kaosnya pun tidak terlalu laku.

Belajar dari kegagalan yang sudah ia alami, Yasa mulai merencanakan bisnisnya dengan matang. Ia merintis bisnis minuman bertajuk “Ini Teh Kopi”. Seperti namanya, kedai tersebut menjual minuman teh dan kopi dengan berbagai varian.

Usahanya mulai menampakkan hasil, keuntungan pun mulai meningkat. “Ini Teh Kopi” juga mulai membesarkan nama Yasa Singgih. Khalayak mulai mengenal dan menyukai produk Yasa.

Tidak menyerah sampai situ, Yasa terus berinovasi. Ia kembali menjajal bisnis konveksi. Kali ini ia memiliki strategi baru, yakni dengan menggunakan brand miliknya sendiri. Ia menggunakan nama brang “Men’s Republic”.

Pangsa pasar ia tentukan secara lebih detail. Men’s Republic mengkhususkan diri untuk konsumen berusia 18-25 tahun.

Sehingga harga yang ia tetapkan berada di kisaran 195- 390 ribu agar tetap terjangkau. Yasa juga mulai berjualan sepatu di men’s republic. Ia bekerja sama dengan pabrik-pabrik sepatu di Bandung.

Hingga kini, Yasa bisa menjual 500 pasang sepatu per bulan. Omzetnya pun mencapi ratusan juta rupiah.

 

Editor: Muhammad Arsyah Al Bassam

Author

Enable Notifications OK No thanks