Indonetwork, Budidaya – Banyak yang mengatakan jika semut termasuk ke dalam kategori hewan yang cukup mengganggu. Terutama ketika Anda menumpahkan minuman atau makanan  yang memiliki kadar gula baik di sengaja maupun tidak.

Akan tetapi tahukah Anda bahwa ada semut yang secara khusus di kembangbiakkan atau malah di budidaya? Ya benar adanya, yaitu semut rangrang atau biasa di kenal dengan istilah kroto dalam bidang agrikultur.

Bagi sebagian masyarakat, kroto sering di jadikan pakan untuk burung piaraan atau umpan memancing. Selain itu bisa juga di jadikan sebagai komposisi pengendali hama yang banyak di gunakan oleh petani.

Kroto juga banyak di gunakan sebagai bahan dari pengobatan alternatif yang cukup ampuh dalam meringankan penyakit-penyakit seperti kanker, asam urat, maag dan kolesterol.

Untuk mendapatkan kroto biasanya orang pergi ke hutan, perkebunan atau alam bebas lainnya. Namun lama kelamaan pencarian dengan sistem berburu ini cenderung mengancam populasi dari semut dan di rasa kurang dapat memenuhi kebutuhan.

Budidaya kroto sebagai peluang usaha

semut kroto
Sumber: Wikipedia

Atas dasar inilah kemudian muncul pemikiran untuk melakukan budidaya kroto di rumah, agar bisa memperoleh hasil yang lebih maksimal. Bahkan lebih daripada itu juga dapat di jadikan peluang usaha atau bisnis dengan hasil yang sangat menjanjikan. Apalagi hasil budidaya ini memiliki nilai yang jual tinggi mengingat begitu banyak manfaatnya.

Di pasaran hasil panen kroto bisa di jual dengan harga sekitar 250 ribu rupiah untuk 1 kilonya.

Nilai jual ini tergolong besar. Bahkan setelah berkembangbiak dengan baik, kroto bisa mendatangkan hasil panen dalam jumlah yang lebih besar.

Baca juga: Cara budidaya jamur tiram paling tepat

Bukan itu saja, budidaya kroto merupakan suatu pekerjaan yang tidak terlalu rumit untuk di lakukan dan tidak menghabiskan banyak waktu hingga seharian penuh.

Hanya di butuhkan kesabaran dan ketelatenan saja yang jadi kunci utama atas keberhasilan usaha ini.

Jenis semut yang bisa di budidayakan

Tidak semua jenis semut rangrang dapat di kembangbiakan atau di budidayakan. Hanya jenis semut rangrang tertentu saja yang bisa menghasilkan kroto yang selanjutnya bisa di manfaatkan.

Di Indonesia, semut rangrang yang dapat di budidaya merupakan semut yang berasal jenis Oecophylla smaragdina. Habitat asli semut rangrang ini adalah di beberapa negara kawasan Asia dan beberapa tempat di wilayah Australia Utara.

Memilih bahan untuk membuat kandang atau sarang

Hal pertama yang harus tersedia sebelum melakukan budidaya kroto adalah kandang atau sarangnya. Di kandang dan sarang inilah semut bisa berkembang biak dan memproduksi telur yang nantinya akan berubah jadi kroto.

Kandang dan sarang semut ini dapat di buat dari pipa paralon, bambu, toples dan sebagainya. Di antara beberapa pilihan tersebut, yang paling kami sarankan adalah kandang dari pipa paralon karena memiliki banyak kelebihannya. Salah satunya yaitu proses pembuatannya lebih gampang.

cara budidaya kroto - pipa paralon
Sumber: Alamtani.com

Pipa paralon tinggal di potong dalam ukuran yang sama kemudian susun menjadi rak. Hal ini berguna ketika kandang mau di pindahkan, sehingga lebih mudah dan praktis. Demikian pula dengan perawatannya juga tidak butuh proses yang terlalu rumit. Selain itu umur penggunaannya juga lebih lama, bahkan bisa bertahan hingga sekitar 10 tahun.

Kelebihan lainnya, secara umum pipa paralon bersifat kedap cahaya meski di kedua sisinya selalu terbuka. Kondisi seperti ini sangat bagus untuk budidaya kroto, karena semut rangrang hanya butuh pasokan cahaya 0,01 hingga 0,06 lm saja untuk setiap 1 meter persegi kandang.

Catatan: lm atau lumen adalah satuan yang di gunakan untuk mengukur jumlah atau total cahaya terpancar atau di hasilkan oleh suatu sumber.

Pipa paralon yang bentuknya silinder sangat mudah di bersihkan, tinggal lap dengan menggunakan kain. Bandingkan dengan bambu atau kayu. Selain harganya lebih mahal, perawatannya juga sangat rumit dan tidak tahan terhadap perubahan cuaca misalnya lapuk atau berjamur.

Penggunaan pipa paralon juga mampu meminimalisir angka kematian semut rangrang pada saat panen krotonya. Setelah memanen, semua-semut rangrang tersebut dapat mulai berkembang biak lagi tanpa perlu ada proses yang lain.

Menyiapkan kandang dan sarang semut

Pipa paralon terbaik yang dapat di pakai dalam budidaya kroto adalah yang memiliki diameter dengan ukuran 12 sentimeter. Adapun panjangnya bisa di sesuaikan dengan ukuran rak yang akan di buat beserta ruang yang mau di gunakan sebagai tempat budidaya.

Kandang semut dan kroto yang di buat dalam bentuk rak harus sudah di lengkapi kaki-kaki dengan ukuran sekitar 10 sentimeter. Bagian bawah kaki ini harus di beri kaleng, piring atau benda apa saja yang dapat menampung air atau oli.

budidaya kroto - kaki rak
Sumber: Flodesta.blogspot.co.id

Tujuan dari pemberian air atau oli pada kaki kandang ini adalah untuk mencegah agar koloni semut tidak bisa pergi keluar dari kandang.

Selain itu kandang tersebut di letakan sedemikian rupa agar tidak bersentuhan langsung dengan dinding. Jika menyentuh dinding, koloni semut tetap bisa keluar meninggalkan kandang.

Kondisi berikutnya yang perlu di perhatikan, ruangan yang akan di pakai untuk meletakan kandang semut harus berada dalam keadaan sepi dan tertutup. Hal ini di maksudkan agar Ratu semut bisa mendapatkan suasana yang tenang agar dapat bertelur dalam jumlah banyak.

Baca Juga: 7 CARA BUDIDAYA LEBAH MADU LIAR DENGAN BENAR

Menyiapkan koloni dan bibit semut

budidaya kroto koloni
Sumber: Semutkroto.wordpress.com

Langkah dalam budidaya kroto selanjutnya adalah menyiapkan koloni semut atau bibit. Bibit yang mau di kembangbiakan ini dapat Anda cari pada alam bebas atau hutan. Namun jika ingin yang lebih mudah dan praktis sekaligus tidak membutuhkan waktu yang lama, bisa membeli dari peternak lain.

Sebaliknya jika mau berhemat tentu harus mencari sendiri dan sebelumnya harus menyiapkan karung, toples, plastik atau wadah apa saja yang mempunyai celah dan lubang udara. Bagian tepi wadah tersebut di beri taburan tepung agar bibit semut atau kroto tidak dapat naik atau keluar lagi.

budidaya kroto wadah
Sumber: Indonetwork.co.id

Setelah berhasil menemukan sarang semut yang berasal dari alam liar, segera masukkan sarang tersebut ke dalam wadah.

Namun sebelum itu, semua daun dan jaringan sarangnya harus di buang terlebih dahulu. Tujuannya agar koloni semut mau membuat sarang baru di tempat atau wadah pembudidayaan.

Baik mencari sendiri atau membeli dari peternak lain, ketika menyiapkan bibit koloni semut harus dalam keadaan lengkap dan tidak ada boleh yang tertinggal. Karena bibit-bibit tidak hanya terdiri dari gerombolan semut saja, namun terdiri dari beberapa kelompok. Masing-masing dari grup atau kelompok tersebut memiliki peran atau tugas yang berbeda-beda.

Yang pertama adalah ratu semut dengan perannya sebagai pimpinan koloni sekaligus penghasil telur. Semut rangrang yang menyandang status sebagai ratu mempunyai bentuk tubuh paling besar, seperti lalat hijau atau tawon.

Koloni berikutnya adalah semut jantan. Tubuhnya berwarna hitam dan memiliki ukuran lebih kecil jika di bandingkan dengan tubuh semut ratu. Semut ini hanya bisa bertahan hidup kurang lebih 1 minggu saja. Adapun tugas utamanya adalah membuahi semut ratu agar bisa bertelur.

Koloni lainnya adalah semut pekerja, merupakan semut berkelamin betina namun tidak dapat bertelur alias mandul. Koloni semut yang satu ini biasanya bertugas melindungi dan merawat telur sampai menetas dan menjadi kroto.

Kemudian ada lagi semut prajurit yang tugasnya mencari makanan untuk anggota koloni. Selain itu juga bertugas melindungi sarang dari segala ancaman.

Itulah koloni semut rangrang yang harus di siapkan oleh peternak sebelum mengembangbiakan binatang kecil tersebut. Jadi tidak boleh ada bagian koloni yang tertinggal.

Menebar bibit

Setelah kandang dan bibit siap, tugas lain dalam budidaya kroto selanjutnya adalah menebar bibit atau koloni semut. Jika di dapat dengan cara membeli dari peternak lain, biasanya koloni semut di masukan dalam botol plastik atau toples.

Dari sini tinggal dipindahkan dalam rak paralon kemudian di beri makanan. Pada umumnya semut rangrang sangat senang mengkonsumsi air yang memiliki kandungan gula. Karena itu agar betah dan tidak berpindah tempat, pipa paralon perlu di basahi dengan air gula.

Namun selain itu sediakan pula daun-daunan kering ke dalam pipa paralon agar koloni semut punya rangsangan yang lebih besar untuk membuat kandang sendiri dari dedaunan tersebut. Jika hal ini terjadi, proses produksi kroto bisa berjalan lebih cepat.

Pemberian pakan

Pemberian pakan merupakan tahapan budidaya kroto selanjutnya. Koloni semut harus selalu di beri pakan secara rutin. Jenis makanan yang paling di minati semut rangrang selain air gula adalah belalang, ulat, cicak, jangkrik dan hewan kecil lainnya.

budidaya kroto pakan
Sumber: Jualbibitkroto.com

Selain itu Anda juga bisa beri pakan tambahan berupa daging ayam. Tapi sebaiknya daging ayam yang di berikan pada koloni semut rangrang di rebus lebih dulu agar tidak menimbulkan aroma busuk. Tulang-tulangan juga bagus untuk di jadikan konsumsi semut namun sebelumnya harus di pecah-pecah agar sumsum tulang bisa keluar dan mudah di ambil oleh semut prajurit.

Pakan-pakan tersebut merupakan sumber protein dan lemak yang sangat bagus untuk koloni semut. Sementara itu pada sisi yang lain koloni semut rangrang tidak hanya butuh protein dan lemak saja sebagai sumber asupan makanannya.

Mereka juga perlu asupan lain yaitu karbohidrat dan gula. Sumbernya bisa berasal dari nektar yang di hasilkan kutu daun aphid. Apabila kesulitan mencarinya dapat Anda ganti dengan gula pasir yang tercampur air dalam jumlah tidak terlalu banyak.

Memberi pakan pada koloni semut rangrang tidak boleh di lakukan sembarangan begitu saja. Ada beberapa teknik yang perlu mendapat perhatian. Pertama, pakai tatakan yang bentuknya ceper misalnya piring atau nampan untuk meletakan pakan. Setelah itu wadah berisi pakan tersebut di letakan di samping atau atas paralon.

Untuk pakan yang berbentuk gula, ukuran idealnya adalah setiap 200 ml air di gunakan untuk melarutkan gula sebanyak 1 hingga 2 sendok makan. Gunakan air bersih dan sudah matang agar koloni semut tetap selalu dalam kondisi yang sehat.

Apabila pakannya berupa hewan hidup seperti ular dan sebagainya, harus di lumpuhkan lebih dahulu agar tidak lari dan meloncat-loncat ketika di rubung semut prajurit. Selain itu bisa pula di masukan secara langsung pada kandang koloni.

Masa Panen

Menurut perhitungan secara teori, budidaya kroto bisa di ambil panennya pada saat koloni semut memiliki masa daur (siklus hidup) selama 15 hingga 20 hari. Perhitungan ini di awali dari telur larva hingga tumbuh jadi semut besar.

Panen dapat di lakukan ketika sarang koloni semut tersebut sudah mulai terlihat sesak dan penuh oleh kroto atau telur yang warnanya putih terang. Namun jika proses budidaya kroto ini baru masuk tahap awal, sebaiknya telur dan kroto-kroto tersebut tetap di biarkan berkembang biak.

Tujuannya agar populasi dapat terus meningkat. Teknik ini akan membuat peternak tidak perlu keluar biaya lagi untuk membeli bibit koloni semut rangrang yang baru. Jadi di sarankan untuk menunggu dulu sampai 6 bulan.

Setelah 6 bulan, hasil panen budidaya kroto bisa di ambil 2 kali setiap bulan. Jadwalnya dapat Anda buat sendiri, tetapi tetap harus memperhatikan siklus kehidupan dari koloni semut rangrang tersebut.

Adapun langkah untuk memanenanya, pertama sediakan wadah berupa ember plastik atau baskom untuk menaruh dan menyimpan kroto. Setelah itu sediakan pula saringan dari ram kawat yang di letakan di atas ember atau baskom.

wadah panen kroto - kawat ram

wadah panen kroto
Sumber: Semutkrototemanggung.blogspot.co.id

Sebelum mengambil kroto, gunakan sarung tangan lebih dahulu agar tidak terkena gigitan semut. Selanjutnya, ambil sarang semut lalu tumpahkan pada saringan. Dengan sendirinya kroto akan jatuh ke dalam ember, sedangkan semutnya tetap tertinggal di sarang. Setelah itu sarang semut dapat di masukan kembali ke dalam rak yang sebelumnya sudah di bersihkan.

Itulah beberapa urutan kerja terpenting dalam budidaya kroto mulai dari pembuatan kandang hingga memasuki masa panen. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.

Editor: Muhammad Arsyah Al Bassam

Author

Enable Notifications OK No thanks