Kebanyakan startup ternyata tidak mendapat bantuan modal dari Venture Capitalists (VC) atau Angel Investors. Menurut penelitian, hanya 0.05 persen dari total perusahaan teknologi yang didanai oleh VC. Sedangkan Angel Investors hanya mendanai sebesar 0.91 persen.

Mengingat kecilnya kemungkinan untuk mendapat pendanaan dari pihak luar, mau tidak mau, Anda harus lebih mengedepankan inovasi dan mendanainya sendiri.

Itu bisa berupa gagasan yang mampu memberi solusi bagi banyak orang, untuk nantinya dapat Anda realisasikan.

Jika hal tersebut berhasil, maka perjalanan startup tidak akan menemui kendala keuangan hingga ke puncak. Dengan kata lain, 100% Bootstrap. Tidak mudah memang, karena Anda harus fokus mengembangkan produk sekaligus mengatur arus keuangan.

Namun, ganjarannya jauh lebih memuaskan ketimbang meminta-minta dari VC dan Angels. Berikut ini adalah delapan tips mendanai startup sendiri yang telah kami rangkum.

1. Lakukan riset secara mendalam mengenai pasar dan pesaing

Sebelum memulai, pastikan Anda sudah punya format bisnis yang dapat di andalkan. Apakah produk atau jasa yang di gagas sudah banyak di pasaran? Jika ada pesaing, bagaimanakah cara konsumen membedakan produk kita dengan mereka? Apa yang membuat (produk) Anda lebih baik? Apa nilai jual khas yang di miliki?

Beberapa pengembang perangkat lunak (lebih tepatnya Software as a Service atau SaaS) sudah menjual produknya sebelum benar-benar jadi.

Hal tersebut untuk memastikan apakah ada pasar untuk produk yang mereka jual. Ini adalah salah satu contoh paling ekstrim dalam melakukan riset pasar untuk menemukan titik terang pada potensi produk.

2. Ciptakan model bisnis yang perputaran uangnya bergerak cepat

Jika ingin memodali startup sendirian, pastikan usaha tersebut menghasilkan uang dalam tempo cepat. Jika tidak, sumber daya malah akan habis sebelum operasional bisa berjalan kembali.

Wajib hukumnya uang berputar secara konstan. Jika menilik beberapa startup yang sudah sukses tanpa pendanaan, Anda akan menyadari betapa cepatnya mereka meraup penjualan.

3. Tangani urusan humas sendirian sedari awal

Jika beruntung, biasanya akan ada media berskala nasional yang akan meliput bisnis Anda.

Banyak jurnalis dan wartawan yang lebih senang berinteraksi dengan pemilik usaha ketimbang departemen humas dengan alasan ingin mendengar secara langsung pengalaman si pendiri dan menjadi saksi hidup atas lika-liku perjuangannya.

Inilah keuntungan bagi Anda yang belum memiliki departemen humas sama sekali.

4. Beri cara bagi konsumen dan pengguna awal untuk menyebarkan promosi mulut ke mulut

Masyarakat senang akan teknologi baru, dan suka memamerkan dirinya di jejaring sosial ketika menggunakan teknologi tersebut. Beri cara bagi konsumen perdana Anda untuk menyebarluaskan nama startup di depan teman dan pengikut akun jejaring sosialnya.

Berikan insentif berupa kupon diskon jika konsumen mau mempublikasikan situs Anda di jejaring sosial. Atau, buatlah sayembara dengan menggunakan tagar khusus dan pilih pemenang secara acak.

Dengan menyentuh ego, minat mereka akan muncul untuk berinteraksi dengan merek startup Anda.

5. Rancanglah situs web dengan dana seefisien mungkin

Startup umumnya getol merancang situs web dengan fitur membahana, yang sebetulnya tidak terlalu penting untuk menjaring calon konsumen.

Seringkali uang mereka habis untuk membangun situs, dan tidak menyisakan anggaran untuk pemasaran. Sudah hampir pasti, nasibnya habis di telan bumi, sama seperti 80 persen startup lainnya.

Jika memiliki dana terbatas, Anda dapat memanfaatkan CMS seperti WordPress untuk membangun situs dengan fitur interaktif tanpa mengeluarkan biaya besar.

Baca juga: Cara Membuat (website) Blog Gratis dengan wordpress

Saat pendapatan sudah menanjak, maka kerangka dan fiturnya bisa di kembangkan untuk lebih mengakomodasi kebutuhan konsumen.

6. Menyebarluaskan konten iklan kreatif

Kita tidak serta-merta harus mengeluarkan dana besar untuk menyebarluaskan merek startup. Yang di perlukan hanyalah pendekatan kreatif yang kadangkala berada di luar cara berpikir kebanyakan orang.

Contohnya, membuat video satir. Newcastle Brown Ale, sebuah perusahaan minuman yang bercerita tentang bagaimana mereka hampir mengeluarkan biaya besar untuk beriklan di Super Bowl (pertandingan final kompetisi American Football) dengan mengusung Anna Kendrick sebagai aktrisnya.

Video ini malah mendapat reaksi lebih banyak dari pengguna YouTube.

7. Hemat sebanyak mungkin anggaran yang tidak perlu

Ketika pertama kali memulai bisnis, jangan berharap bisa meraih pendapatan yang sesuai dengan Anda. Beban beragam kebutuhan, terutama kebutuhan pribadi harus di cukur sehalus mungkin, atau jika memungkinkan, menghapusnya dari daftar anggaran.

Mengurangi jajan atau nongkrong-nongkrong cantik di luar, beralih ke sepeda motor dan angkot daripada mobil pribadi, adalah beberapa cara untuk berhemat dalam menghadapi situasi keuangan startup yang sulit.

8. Lakukan sebanyak mungkin pekerjaan dan jangan menyerah

Tips terakhir dalam mendanai startup sendiri erat kaitannya dengan sikap dan mental. Anda harus siap mengerjakan apa saja selagi mampu dan paham.

Jika tidak, delegasikanlah pekerjaan-pekerjaan tersebut kepada orang lain.

Kesimpulannya adalah, Jangan menyerah hanya karena Anda banyak mengalami hambatan. Banyak rekanan bisnis yang akan meremehkan bisnis kita karena baru berusia seumur jagung.

Kepercayaan konsumen pun memang masih sulit untuk di dapat. Namun tetaplah tegar dan terus lanjutkan langkah Anda. Jangan sakit hati karena banyak mendapat penolakan.

Author

Enable Notifications OK No thanks