Indonetwork, Budidaya – Di antara jenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil, jamur tiram merupakan pilihan yang paling tepat untuk di budidaya (Baca: budidaya jamur tiram) karena kemudahannya dan manfaat yang begitu banyak bagi kesehatan seperti:

Meningkatkan imunitas, pengendali kolesterol jahat dalam tubuh, menangkal radikal bebas dan lain sebagainya.

Ada beragam jenis masakan yang dapat di olah dengan bahan dasar ini. Selain menu masakan lauk, jarum tiram juga bisa di jadikan sebagai snack atau makanan ringan. Karena itu tidak perlu heran dengan semakin banyaknya masyarakat yang tertarik melirik budidaya jamur sebagai sebuah peluang usaha baru. Keuntungan yang bisa di dapat dari usaha ini cukup menggiurkan.

Meski demikian, Ada baiknya sebelum memulai, untuk tahu lebih dulu cara atau metode budidaya yang tepat agar resiko kegagalan bisa di kurangi atau di hilangkan.

cara budidaya lele

Baca juga: Cara mudah budidaya ikan lele pada kolam tanah

Banyak yang bilang jika budidaya jamur ini tergolong mudah. Tetapi tetap saja apabila tidak di barengi dengan pengetahuan yang cukup, tentu tidak akan menghasilkan panen yang optimal.

Syarat utama budidaya jamur tiram

Budidaya jamur tiram dapat di lakukan pada wilayah yang suhu udaranya berada di antara 23 sampai 28 derajat celcius.

Walaupun begitu, jamur ini tetap bisa di budidaya pada daerah dengan suhu di bawah 23 derajat. Akan tetapi proses penanamannya membutuhkan waktu lebih lama. Lalu di masa pertumbuhan buahnya, jamur tiram membutuhkan suhu sekitar 13 hingga 15 derajat.

jamur tiram
Sumber:  Indojamur.com

Kandungan air juga mempunyai pengaruh besar pada perkembangan dan pertumbuhan jamur tiram. Jika kandungan air di subtract terlalu sedikit, pertumbuhan miselium dan tangkai jamur tidak dapat berjalan normal bahkan bisa terhenti.

Miselium adalah bagian pada jamur yang berfungsi untuk menyerap sari atau makanan dari organisme lain yang biasa di sebut dengan istilah Miselium Vegetatif sementara bagian lainnya memiliki kegunaan untuk  bereproduksi di kenal dengan nama Miselium Generatif.

Sebaliknya, jika terlalu banyak kandungan airnya, miselium menjadi mudah busuk lalu kemudian mati. Karena itulah kandungan air di subtract harus selalu di atur menggunakan teknik penyiraman yang baik. Jamur tiram merupakan tanaman yang suka berada di tempat lembab namun tidak ada genangan air.

Syarat berikutnya, miselium jamur tiram bisa tumbuh secara optimal pada tempat yang gelap. Namun untuk batang tubuh buahnya justru lebih cepat tumbuh di tempat yang terang. Artinya adalah, tanaman ini tetap butuh cahaya matahari tapi cahaya tersebut tidak boleh menembus langsung pada ruang yang dipakai sebagai tempat budidaya.

Pasokan sinar matahari yang terlalu banyak akan membuat jamur tiram tumbuh kerdil. Agar masalah ini dapat di hindari, pada sekitar ruangan penyimpanan media tanam atau bangunan untuk budidaya jamur tiram sebaiknya di beri tanaman peneduh.

Kendalikan pasokan sinar matahari, oksigen dan sistem sirkulasi udara dengan baik untuk pertumbuhan jamur yang maksimal.

Jamur tiram merupakan jenis tanaman yang memerlukan banyak pasokan oksigen dan sistem sirkulasi udara yang baik. Jadi setiap bangunan untuk budidaya jamur tiram juga harus di lengkapi dengan ventilasi yang cukup agar udara mudah keluar masuk dalam ruangannya.

Membuat kumbung

Di alam habitatnya yang asli, jamur tiram sering tumbuh dan berkembang di hutan-hutan atau di bawah pohon berkayu dengan daun lebat. Namun jika memang ingin di budidayakan sendiri, Anda bisa memakai baglog yang di letakan pada rumah jamur yang di sebut kumbung.

kumbung jamur tiram sederhana
Sumber: Bantuljamurtiram.blogspot.co.id

Kumbung merupakan sebuah bangunan dari kayu atau bambu dan beratap sirap atau genteng.

Atap tersebut tidak boleh di ganti dengan seng atau asbes, karena bisa membuat suhu ruangan jadi panas. Sedangkan permukaan lantainya hanya berupa tanah biasa guna membantu proses penyerapan air saat jamur di siram.

cara budidaya jamur tiram - kumbung
Sumber: Jamurtiram-banua.blogspot.co.id

Ruang kumbung ini kemudian diberi rak bertingkat antara 2 sampai 3 tingkat yang fungsinya sebagai tempat meletakan baglog. Rangka ini juga dibuat dari kayu atau bambu dan diletakkan berjajar dengan jarak 40 sentimeter.

budidaya jamur tiram - rak baglog
Sumber: Mediabaglogjamurtiram.blogspot.co.id
budidaya jamur tiram - rak baglog 2
Sumber: Alamtani.com

Tujuannya agar perawatan jamur tiram mudah dilakukan. Setiap 1 meter rak, bisa digunakan untuk meletakan sekitar 70 hingga 80 baglog.

susunan baglog
Sumber: Alamtani.com

Cara Membuat baglog

baglog jamur tiram
Sumber: Dyanwidyastanto.wordpress.com

Media untuk budidaya jamur tiram di sebut dengan baglog. Media ini di buat dari serbuk gergaji kayu di campur dengan bekatul, kapur CaCo2 dan air.

Perbandingan komposisi dari masing-masing bahan ini adalah 80% , 10 sampai 15%, 3% dan 40 hingga 60%.

Contoh: Untuk setiap 100 kilogram baglog membutuhkan 80 kilogram serbuk kayu, 10 hingga 15 kilogram bekatul dan 3 kilogram kapur serta 40 sampai dengan 60 kilogram air.

serbuk kayu

Sumber: Kayuserbuk.wordpress.com

cara budidaya jamur tiram - bekatul
Sumber: Ricebran-center.blogspot.co.id

Cara membuatnya, semua bahan di aduk sampai rata lalu berikan air. Agar dapat mengetahui apakah media tersebut telah tercampur dengan sempurna, genggam dengan tangan.

Jika media tidak pecah-pecah dan tidak mengeluarkan air, tandanya media siap untuk di gunakan.

Sebelum di pakai sebagai media tanam, campuran baglog di masukan ke dalam plastik transparan setebal 1,5 mm dan berukuran 20 x 35 sentimeter. Saat memasukan, baglog harus di padatkan dan pengisiannya tidak usah sampai penuh.

Sisakan bagian atas plastik sekitar 15 sentimeter, kemudian di ikat menggunakan karet khusus yang bersifat tahan panas.

Mulut baglog ini selanjutnya di beri kapas dan kareti lagi. Proses berikutnya adalah memasukan baglog dalam drum berisi air mendidih selama sekitar 12 jam. Setelah itu baglog di angkat dan di tiriskan sekitar 8 jam di ruang tertutup.

Untuk budidaya jarum tiram skala besar, baglog ini sebaiknya dibuat sendiri sehingga biaya pengeluaran tidak boros. Namun bagi yang masih pemula atau hanya mempunyai modal yang terbatas, pilihan terbaiknya justru membeli dalam bentuk yang telah jadi.

Tujuannya agar bisa mengehemat waktu dan bisa lebih fokus pada proses penanaman dan perawatannya.

Baca juga: CARA BUDIDAYA MELON MENGGUNAKAN PLASTIK MULSA

Fermentasi dan sterilisasi

Cara Budidaya Jamur Tiram Yang Benar - Kutanam
Sumber: kutanam.com

Setelah di tiriskan, media tanam untuk budidaya jamur tiram tersebut di simpan selama 5 atau 10 hari sesuai dengan kondisi bahan yang di pakai. Tujuan dari penyimpanan ini adalah

untuk mempercepat proses pelapukan atau pengomposan terhadap media tanam. Selain itu juga bisa membunuh bibit jamur liar yang sering mengganggu pertumbuhan jamur tiram.

Selama proses ini berlangsung, suhu di media tanam atau baglog akan naik hingga 70 derajat celcius. Agar pelapukan atau pengomposan bisa rata di semua bagian, baglog harus di bolak-balik setiap hari. Pengomposan atau pelapukan dapat dihentikan setelah media berubah warna jadi coklat kehitaman.

Memilih dan menyiapkan bibit

Penting! Tips Memilih Bibit Jamur Tiram saat Budidaya
Sumber: dayaternak.com

Memilih dan menyiapkan bibit merupakan sebuah tugas penting dalam budidaya jarum tiram agar diperoleh hasil panen yang maksimal. Untuk mendapatkan bibit tersebut, ada 2 metode yang bisa dipilih. Pertama membuatnya sendiri dan yang kedua membeli di toko pertanian.

Baik membuat sendiri atau membeli bibit secara langsung, ada beberapa hal yang harus selalu diperhatikan. Bibit tersebut harus memiliki nilai biological ratio atau BER sekitar 75%. Lalu bagi yang membeli, belilah di toko pertanian yang sudah memperoleh sertifikasi dari instansi pemerintah dan cek tanggal kadaluwarsanya.

Penanaman

Melirik Budidaya Jamur, Bisnis Menggiurkan dan Bermanfaat bagi Ekologi - Mongabay.co.id : Mongabay.co.id
Sumber: mongabay.co.id

Menanam bibit jarum tiram harus di lakukan dalam ruang tertutup dan steril. Untuk menjaga tingkat kesterilan ruang tersebut, semprot dengan alkohol dengan kadar 95%. Selain itu pakai sarung tangan yang di semprot alkohol dalam kadar yang sama.

Sebelum menanam, siapkan media tanam di tangan kanan dan bibit di tangan kiri. Selain itu siapkan pula api spirtus di tengah. Setelah semuanya siap, karet beserta kapas baglog dapat di buka. Jangan menunggu waktu terlalu lama, bibit langsung di masukan dalam media. Tiap 1 baglog bisa di isi bibit sebanyak 3 sendok makan.

Setiap kali memasukan bibit ke dalam baglog, sendok harus di panaskan dengan api spirtus. Setelah itu baglog di tutup kembali dengan kapas serta di letakan kembali di rak. Langkah selanjutnya tinggal melakukan perawatan dan menunggu hingga media di tumbuhi oleh miselium. Jika miselium sudah tumbuh sempurna, cincin penutup baglog dan kapasnya bisa di lepas.

Proses penamanan ini merupakan bagian paling sulit dari semua proses budidaya jamur tiram. Selain harus cepat, tidak boleh ada kesalahan sedikit saja pada setiap langkahnya. Karena itu semuanya harus di lakukan dengan hati-hati. Khusus untuk pemula sebaiknya bertanya kepada orang lain yang sudah berpengalaman.

Pencegahan dan pengendalian hama serta penyakit

Beberapa Hama Penyakit Jamur Tiram – Bibit Unggul
Sumber: bibitunggul.co.id

Salah satu jenis hama yang sering menimbulkan gangguan pada budidaya jamur tiram adalah ulat. Binatang pengganggu ini sering muncul jika ruang dalam kumbung terlalu lembab. Oleh sebab itu ruang harus selalu di bersihkan terutama saat musim hujan. Jika memang di rasa perlu, proses penyiraman di hentikan untuk sementara sampai ulat-ulat tersebut berhasil tersingkirkan.

Hewan lain yang juga selalu memunculkan gangguan adalah laba-laba dan semut. Kehadiran kedua jenis binatang ini bisa di cegah dengan membongkar atau menyiram sangkarnya dengan minyak tanah. Selain itu dapat pula menggunakan insektisida jika serangannya belum terlalu parah.

Hama berikutnya yaitu kleket biasanya muncul di sekitar area mulut baglog. Tidak ada teknik lain untuk membasminya kecuali dengan cara mengambilnya secara langsung dengan tangan.

Adapun penyakit yang sering menyerang jamur tiram adalah penyakit fisiologis. Kedatangan penyakit ini biasanya di tandai oleh bentuk tangkai jamur yang terlalu panjang namun dengan ukuran tubuh yang terlalu kecil.

Penyebabnya adalah sistem sirkulasi udara atau ventilasi yang tidak sempurna sehingga ruang kumbung mengandung gas CO2 tinggi. Jadi untuk mengatasinya tinggal mengatur ventilasi sebaik mungkin.

Pertumbuhan jamur tiram bisa terganggu jika mendapat serangan jamur lain seperti mucor sp, aspergillus sp, penicillium sp dan rhizopus sp.

Serangan bersifat patogen ini sering terjadi di baglog dengan tanda munculnya warna hijau, hitam atau kuning yang di sertai dengan lendir.

Selain kondisi ruang kumbung yang lembab, munculnya jamur-jamur penganggu ini juga bisa di sebabkan oleh perawatan perawatan tanaman yang kurang steril. Jadi peralatan perawatan harus selalu di bersihkan dan kelembaban kumbung harus terus terjaga agar tetap dalam kondisi yang stabil.

Jual Pemikat Walet

Baca juga: PROSPEK DAN TIPS BUDIDAYA WALET MENGGUNAKAN PEMIKAT WALET

Pemanenan dan pengemasan

Strategi Ciptakan Jaringan Pasar Jamur Tiram
Sumber: berbisnisjamur.com

Panen budidaya jarum tiram dapat dilaksanakan setelah permukaan baglog tertutup miselium secara sempurna atau sekitar 2 minggu dari masa penanaman. Jika semua proses perawatan dilaksanakan dengan cara yang benar, masa panen dapat berlangsung 5 hingga 8 kali dengan jarak panen 2 sampai 3 minggu. Tiap 1 kilogram baglog dihasilkan jamur tiram sebanyak 0,7 sampai 0,8 kilogram.

Pemanenan ini harus secepatnya dilakukan saat jamur sudah mekar dan menjadi besar. Jamur di ambil dari bagian pangkal batang dengan pisau tajam dan bersih. Setelah itu simpan pada wadah plastik yang ukuran tingginya tidak boleh lebih dari 15 sentimeter.

Selain itu pengambilan hasil panen tidak boleh terlambat dan harus selalu tepat waktu sesuai jadwal. Keterlambatan dapat menjadikan hasil panen tidak bagus. Jamur tiram berubah warna jadi kuning kecoklatan dan pecah pada tudungnya.

Setelah di panen, jamur tiram segera harus di kemas dengan plastik hampa udara. Jamur tiram dapat bertahan lebih lama bila plastik yang digunakan untuk menyimpan tidak ada udaranya atau hanya sedikit mengandung udara.

Jika hasil panen budidaya jamur tiram ini di kirim ke luar kota, sebaiknya menggunakan alat angkut khusus yang di lengkapi dengan fasilitas pendingin udara atau freezer.

Demikianlah uraian singkat tentang teknik budidaya jamur tiram yang dapat di jadikan sebuah peluang usaha baru. Sebelum melakukannya, ada baiknya mempelajari secara detail dan tidak jangan mudah tergesa-gesa.

Jika ada yang belum jelas sebaiknya bertanya pada ahlinya atau orang yang sudah berpengalaman. Selamat mencoba, semoga sukses.

Editor: Deky Ahmad Syah

Author

Enable Notifications OK No thanks