Indonetwork, Peralatan Industri – Penting untuk Anda ketahui bahwa secanggih apapun teknologi yang dimiliki jika tidak ada sumber daya listrik maka alat tersebut tidak akan berfungsi. Oleh karena itu, listrik menjadi kebutuhan utama yang harus ada baik di perkotaan maupun pedesaan. Sayangnya pemasangan yang belum merata dan biaya listrik ini terus meningkat naik, sehingga saat ini banyak orang beralih pada pemasangan lampu jalan tenaga surya. Hal ini tentu akan menguntungkan masyarakat dan mampu menghemat penggunaan listrik supaya biaya yang dikeluarkan tidak membengkak.
Apa itu Tenaga Surya
Tenaga surya adalah energi yang terbentuk dari sinar dan panas matahari, energi ini dimanfaatkan dengan serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik panas surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan. Energi ini dapat mengubah energi surya menjadi energi listrik. Biasanya tenaga surya ini digunakan untuk mendukung pembangkit listrik mandiri.
Tenaga surya sendiri pada awalnya ditemukan oleh Alexander Edmond Becquerel seorang ahli fisika Perancis pada tahun 1839. Temuannya ini merupakan cikal bakal teknologi solar cell. Percobaan ini dilakukan dengan menyinari dua buah elektroda dengan berbagai macam cahaya yang menghasilkan efek Photovoltaic. Berdasarkan data terakhir mengungkapkan bahwa bumi diperkirakan akan mengalami krisis energi pada tahun 2060 dikarenakan menipisnya jumlah minyak bumi, sehingga peneliti di zaman sekarang berlomba-lomba mencari bahan alternatif, salah satunya dengan memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan energi.
Baca juga: TREND PASANG LAMPU JALAN TENAGA SURYA DI INDONESIA
Fakta Lampu Tenaga Surya
Selama bertahun-tahun kehadiran tenaga surya berfungsi sebagai salah satu energi yang cukup diandalkan di Indonesia. bahkan, terlebih di Negara maju seperti Amerika Serikat, industri ini telah menjadi mainstream dan telah digunakan oleh 70% masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Jika Anda tertarik terhadap energi ini, berikut beberapa fakta menarik yang jarang Anda ketahui tentang penggunaan lampu tenaga surya, seperti:
1. Tenaga Surya Merupakan Sumber Energi Termurah
Fakta ini didukung oleh penggunaan tenaga surya yang tidak memakan biaya listrik karena penggunaanya gratis menggunakan energi panas matahari yang tidak dipungut biaya. Sehingga, setelah biaya awal panel surya dikeluarkan, kamu tidak perlu lagi mengeluarkan satu sen pun untuk listrik yang mereka hasilkan.
Dengan dioptimalkannya potensi tenaga surya, tidak hanya membantu mendorong pemerintah mencapai target bauran energi, tapi juga menurunkan kadar emisi gas rumah kaca secara nasional sebesar 29% di tahun 2030.
2. Sumber Energi Yang Tersedia Secara Melimpah
Sejumlah besar daya dapat dimanfaatkan dari matahari, hanya dalam satu jam jika pancaran sinar sedang bekerja dengan baik maka penampung baterai tenaga surya mampu terisi dengan penuh. Jenis energi ini dikatakan sebagai sumber daya yang melimpah dan termurah di seluruh dunia jika dibandingkan dengan energi terbarukan lainnya, karena energi matahari tidak akan habis dan tidak membutuhkan biaya apapun.Â
3. Lampu Tenaga Surya Dapat Digunakan Selama 24 Jam
Tenaga surya biasanya diukur dalam satuan watt (kilowatt, megawatt, gigawatt, dan terawatt), Bahkan, per meter persegi panel dapat menerima hingga 1000 watt energi matahari. Sehingga Anda tidak perlu khawatir untuk kekurangan energi tenaga surya pada malam hari atau saat hujan, karena panel ini tetap bekerja pada situasi apapun selama baterai cadangan pada panel terisi dengan baik.
Anda dapat menyusun sistem yang dapat menghasilkan energi bersih matahari selama 24 jam sehari, sehingga memungkin dapat menghasilkan lebih banyak energi daripada yang kita butuhkan dan menyimpannya untuk berbagai keperluan, seperti keadaan darurat. Lebih baik memiliki terlalu banyak energi daripada kekurangan.
4. Lampu Tenaga Surya Tetap Bekerja Saat Mendung
Director of Technology Xurya Daya Indonesia Edwin Wijonarko memastikan penggunaan panel surya tetap akan bekerja saat mendung sebab sesungguhnya cahaya hanya terhalang oleh awan. Selama cahaya masih ada, ia memastikan bahwa panel surya tetap bisa bekerja saat mendung. Meskipun hasil pasokan listrik tidak optimal, akan tetapi listrik tetap berfungsi dengan baik.
5. Harga yang Sebanding Dengan Kualitasnya
Perlu diketahui pemasangan lampu jalan tenaga surya akan lebih mahal dibanding pemasangan lampu biasa pada umumnya, akan tetapi kualitas dalam pemakaian jangka panjang selama bertahun-tahun akan menghemat pengeluaran biaya listrik dan berbagai keperluan perbaikan lainnya.
6. Merupakan Energi Yang Multifungsi
Saat ini sumber energi tenaga surya sudah dianjurkan oleh kementerian ESDM sebagai sumber daya alternatif yang dapat digunakan baik di daerah perkotaan maupun pedesaan yang belum terjangkau pemasangan listrik dengan baik. Bahkan energi ini bukan hanya untuk penggunaan lampu jalan tenaga surya saja, banyak manfaat yang dapat dimaksimalkan dengan penggunaan energi tenaga surya. Beberapa orang dapat memasang panel ini pada genting rumah.
7. Tiongkok Merupakan Pengguna Lampu Tenaga Surya Terbanyak
Cina merupakan negara berpenduduk terpadat dan penyumbang emisi gas rumah kaca terbanyak. Wilayahnya yang terluas dimuka bumi membuat pemerataan listrik belum terpasang dengan baik didaerah terpencil sehingga Anda akan banyak menemukan pemasangan panel-panel listrik yang membentang di pinggir jalan bahkan gedung.
Baca juga:Â MODEL LAMPU JALAN TENAGA SURYA YANG BANYAK DIGUNAKAN
Nah itu dia fakta mengenai lampu tenaga surya, pemasangannya sendiri dilakukan dengan dua tipe yang dapat Anda pilih seperti pembangkit tenaga surya On Grid dan Off grid. Bahkan pemasangannya sendiri bisa dilakukan pada badan jalan, lampu taman, lampu jalan pada perumahan hingga kebutuhan sehari-hari pada satu tempat tinggal.
Jual Lampu Tenaga Surya
Jika Anda membutuhkan berbagai produk untuk membangun lampu jalan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya, maka percayakan pada distributor terbaik pada vendor lampu jalan di Indonetwork. Di Indonetwork, Anda bisa mencari vendor terpercaya yang menawarkan produk dengan harga terbaik dan kualitas unggul.
Editor: Langgeng Irma Salugiasih
