Indonetwork, Peralatan Industri – Cooling tower adalah suatu struktur atau perangkat yang digunakan untuk menghilangkan panas dari suatu sistem dengan mengonversi panas yang dihasilkan dalam proses tersebut ke udara.
Alat ini umumnya digunakan dalam industri atau fasilitas yang memerlukan pendinginan besar-besaran, seperti pembangkit listrik, pabrik kimia, atau fasilitas pengolahan air. Untuk selengkapnya berikut ini ulasan selengkapnya mengenai fungsi cooling water, jenis, hingga cooling tower water treatment.
Fungsi Cooling Tower
Cooling water memiliki berbagai fungsi kritis dalam industri, terutama untuk menjaga suhu dan memastikan operasi yang efisien pada berbagai peralatan dan proses. Berikut adalah beberapa fungsi utama cooling water dalam konteks industri:
Pendinginan Peralatan Industri
Cooling tower adalah alat yang digunakan untuk mendinginkan peralatan yang menghasilkan panas berlebih, seperti mesin-mesin industri, kompresor, generator listrik, dan transformator. Pemeliharaan suhu optimal sangat penting untuk mencegah overheat dan kerusakan pada peralatan tersebut.
Pembangkit Listrik Tenaga Thermal
Pembangkit listrik tenaga thermal, seperti pembangkit listrik batubara atau nuklir, menggunakan cooling water untuk menghilangkan panas yang dihasilkan selama proses pembangkitan listrik. Air ini membantu menjaga suhu turbin dan sistem kelistrikan agar tetap pada level yang aman.
Pabrik Kimia
Industri kimia sering menggunakan cooling water untuk mengendalikan suhu dalam proses kimia yang berlangsung. Reaksi kimia tertentu memerlukan suhu yang terkendali, dan cooling water membantu menjaga suhu dalam rentang yang diinginkan.
Proses Manufaktur
Pada berbagai proses manufaktur, cooling water digunakan untuk mendinginkan mesin-mesin dan peralatan produksi, seperti pemotongan logam, pemrosesan plastik, dan molding. Hal ini membantu meningkatkan kecepatan produksi dan mencegah keausan berlebihan pada peralatan.
Refrigerasi Industri
Industri makanan, farmasi, dan penyimpanan produk memanfaatkan cooling water dalam sistem refrigerasi untuk menjaga suhu yang rendah pada ruang penyimpanan, pendingin udara, atau peralatan lain yang membutuhkan suhu terkendali.
Baca Juga: Fungsi dan Kelebihan Water Meter 1/2 Inch
Jenis-jenis Cooling Tower Water

Jenis-jenis cooling water yang biasa digunakan untuk beberapa industri:
Once through cooling water
Once through cooling water (OTC) adalah sistem pendinginan yang menggunakan air sekali pakai untuk menyerap panas dari suatu proses. Air ini kemudian dibuang kembali ke lingkungan. OTC biasanya digunakan pada sistem pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan industri manufaktur yang membutuhkan debit air yang besar untuk proses pendinginan.
- OTC memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
Sumber air yang melimpah
Biaya investasi yang rendah - NOTC juga memiliki beberapa kerugian, yaitu:
Boros air
Berpotensi mencemari lingkungan
Air yang digunakan untuk OTC biasanya diambil dari sungai, danau, atau laut. Setelah digunakan untuk proses pendinginan, air ini akan dibuang kembali ke lingkungan dengan suhu yang lebih tinggi. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap ekosistem perairan, seperti menurunkan kadar oksigen terlarut dan meningkatkan pertumbuhan alga.
Recirculating cooling water
Recirculating cooling water (RCW) adalah sistem pendinginan yang menggunakan air berulang kali untuk menyerap panas dari suatu proses. Setelah digunakan untuk proses pendinginan, air ini akan didinginkan kembali dan digunakan kembali. RCW biasanya digunakan pada industri manufaktur, petrokimia, dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
- RCW memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan once through cooling water (OTC), yaitu:
Hemat air
Ramah lingkungan
Mengurangi biaya pengolahan air - Namun, RCW juga memiliki beberapa kerugian, yaitu:
Biaya investasi yang tinggi
Membutuhkan perawatan yang lebih intensif
Evaporative cooling water
Evaporative cooling tower adalah sistem pendinginan yang menggunakan penguapan air untuk menyerap panas dari suatu proses. ECW biasanya digunakan pada industri manufaktur, petrokimia, dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
ECW memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan sistem pendinginan lainnya, yaitu:
- Efisien dalam hal konsumsi energi
- Relatif murah
- Tidak boros air
Namun, ECW juga memiliki beberapa kerugian, yaitu:
- Berpotensi menimbulkan korosi dan kerak
- Berpotensi menyebarkan bakteri dan virus
Dry cooling water
Dry cooling water (DCW) adalah sistem pendinginan yang menggunakan udara untuk menyerap panas dari suatu proses. DCW biasanya digunakan pada industri manufaktur, petrokimia, dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
- DCW memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan sistem pendinginan lainnya, yaitu:
Tidak boros air
Tidak berpotensi mencemari lingkungan
Tidak berpotensi menimbulkan korosi dan kerak
Tidak berpotensi menyebarkan bakteri dan virus - Namun, DCW juga memiliki beberapa kerugian, yaitu:
Konsumsi energi yang lebih tinggi
Biaya investasi yang lebih tinggi
Memerlukan area yang lebih luas
Baca Juga: Mengenal Jenis Tube Cleaning dalam Industri
Cara Kerja

Cara kerja cooling water secara umum adalah dengan menyerap panas dari suatu proses dan kemudian melepaskan panas tersebut ke lingkungan. Cooling water dapat digunakan untuk berbagai macam proses industri, seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), industri manufaktur, dan industri petrokimia.
Ada dua jenis cooling water yang umum digunakan, yaitu once through cooling water (OTC) dan recirculating cooling water (RCW). OTC adalah sistem pendinginan yang menggunakan air sekali pakai untuk menyerap panas dari suatu proses.
Air ini kemudian dibuang kembali ke lingkungan. RCW adalah sistem pendinginan yang menggunakan air berulang kali untuk menyerap panas dari suatu proses. Setelah digunakan, air ini akan didinginkan kembali dan digunakan kembali.
Cooling tower water treatment
Proses cooling tower water treatment biasanya meliputi beberapa tahapan, yaitu:
Filtrasi: Tahapan ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang tersuspensi dalam air, seperti pasir, lumpur, dan karat.
- Desinfeksi: Tahapan ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang terkandung dalam air. Desinfeksi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam metode, seperti klorinasi, ozonisasi, dan ultra violet (UV).
- Pengendalian pH: Tahapan ini bertujuan untuk menjaga pH air cooling tower agar tetap dalam kisaran yang optimal. pH yang optimal akan membantu mencegah korosi dan pertumbuhan mikroorganisme.
- Penambahan inhibitor: Inhibitor adalah zat kimia yang dapat membantu mencegah korosi dan pertumbuhan mikroorganisme. Inhibitor biasanya ditambahkan ke dalam air cooling tower setelah proses desinfeksi.
Itulah penjelasan mengenai cooling tower yang penting kehadirannya dalam proses pengolahan air di setiap industri. Bai Anda yang berencana menggunakan cooling tower, baik produk baru maupun perawatannya, Anda dapat langsung menghubungi PT. MEGAH GUMILANG CHEMIKATAMA.
Perusahaan tersebut adalah produsen dan distributor Cleaning and Maintenance Chemical for Industrial dengan merk dagang FASTCHEM. PT. MEGAH GUMILANG CHEMIKATAMA melayani Degreaser, Multi Purpose Cleaner, Liquid Hand Soap, hingga Waterless Hand Cleaner.
Editor: Langgeng Irma Salugiasih