Indonetwork, Bahan Bangunan – Salah satu cara yang dapat Anda terapkan untuk mendapatkan rumah yaitu dengan membangun sendiri. Namun jika ingin menggunakan cara ini Anda harus banyak mempersiapkan berbagai hal, termasuk bahan bangunan. Cara menghitung bahan bangunan rumah perlu Anda ketahui jika ingin bangun rumah sendiri.
Dengan menghitung biaya pembangunan rumah, Anda bisa merinci dengan lebih detail kebutuhan bahan bangunan yang diperlukan. Anda perlu mengetahui jumlah nominal keseluruhan untuk membangun rumah sehingga terjadinya over budget bisa dihindari.
Cara Menghitung Bahan Bangunan Rumah
Ada berbagai cara yang dapat Anda gunakan untuk menghitung biaya pembangunan rumah. Salah satunya adalah metode Analisa Harga Satuan Pekerjaan atau AHSP. Dengan menggunakan metode ini, Anda akan tahu jenis dan jumlah material yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah hunian.
Misalnya Anda ingin membuat tembok rumah yang terbuat dari bata ringan dengan ketebalan 10 cm dengan memakai mortar siap pakai. Dengan menggunakan metode AHSP ini Anda akan tahu rincian biayanya.
Lalu apa saja yang Anda perhatikan ketika menghitung bahan bangunan rumah dengan metode AHSP ini? Simak rangkuman kami berikut ini.
1. Tenaga Kerja
Hal pertama yang perlu Anda persiapkan tentu saja adalah pekerja. Anda membutuhkan pekerja, tukang batu, kepala tukang, dan mandor untuk membuat rumah rumah. Untuk tenaga kerja, Anda perlu membayar mereka dengan sistem per hari.
Berikut ini adalah gambaran AHSP yang sesuai dengan koefisien harga satuan jumlah harga.
- Pekerja: 0.3
- Tukang Batu: 0.1
- Kepala Tukang: 0.01
- Mandor: 0.01
2. Bahan
Selain tenaga kerja, Anda tentu saja memerlukan bahan. Misalnya pada kasus pembuatan rumah di atas, tentu saja Anda memerlukan bata ringan dengan ketebalan 10 cm. Selain itu Anda juga memerlukan mortar yang sudah siap pakai.
Anda harus hitung berapa harga satuan untuk masing-masing bahan yang sesuai dengan standar upah masing masing lokasi.
Berikut ini adalah gambaran AHSP yang sesuai dengan koefisien harga satuan jumlah harga.
- Bata Ringan Tebal 10 cm: 0.1
- Mortar siap pakai: 0.105
3. Harga Upah
Misalnya Anda akan menggaji tukang dengan upah harian, maka perhitungannya seperti ini:
- Pekerja: Rp100 ribu
- Tukang Batu: Rp120 ribu
- Kepala Tukang: Rp140 ribu
- Mandor: Rp 160 ribu
Maka rincian biaya yang harus Anda persiapkan adalah sebagai berikut.
- Pekerja: Rp100 ribu x 0.3= Rp30 Ribu
- Tukang Batu: Rp130 ribu x 0.1= Rp13 Ribu
- Kepala Tukang: Rp150 ribu x 0.01= Rp1,5 ribu
- Mandor: Rp160 ribu x 0.01= Rp1,6 ribu
Maka total uang upah yang harus Anda keluarkan adalah Rp 46,1 ribu.
Baca juga: DESAIN PAGAR BESI WIREMESH UNTUK RUMAH ANDA YANG MINIMALIS
4. Harga Bahan
Untuk menghitung harga bahan, Anda perlu memperhatikan koefisien dan satuannya. Koefisien adalah jumlah bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan satu item pekerjaan. Masing-masing item tentu saja berbeda sesuai dengan jenis pekerjaanya.
Misalnya pada contoh di atas Anda memerlukan bahan batu ringan dan mortar. Batu ringan yang Anda guanakn adalan batu ringan SCG dengan ketebalan 10 cm dan harganya Rp703 ribu.
Sementara untuk mortar siap pakai yang sudah siap pakai itu harganya Rp100 ribu. Maka perhitungan harga barang sesuai dengan AHSP adalah sebagai berikut.
- Batu Ringan SCG: Rp703 ribu x 0.1= Rp703,5 ribu
- Mortar siap pakai: Rp100 ribu x 0.105= Rp10,5 ribu
Jadi total budget biaya bahan yang perlu Anda persiapkan adalah Rp80,85 ribu.
Berarti total untuk membuat satu meter persegi tembok bata ringan adalah total harga upah + total harga bahan yaitu Rp130 ribuan.
Untuk membuat satu meter persegi tembok bata ringan memerlukan biaya sebesar Rp130 ribuan. Maka untuk membuat 10 meter persegi tembok bata ringan, Anda tinggal kalikan saja dengan 10. Berarti biayanya sebesar Rp1,3 jutaan.
Baca juga: 5 KEUNTUNGAN MEMAKAI PINTU PAGAR OTOMATIS UNTUK PRIVASI RUMAH
Itulah cara menghitung bahan bangunan rumah dengan metode AHSP. Cara ini banyak digunakan oleh kebanyakan orang dan terjadinya over budget bisa diminimalisir. Semoga bermanfaat.
Editor: Deky Ahmad Syah
