Indonetwork, Peralatan Industri – Apakah Anda pernah mendengar atau familiar dengan bahan stainless steel? Jika iya sudah pasti bahan ini akan banyak ditemui pada berbagai macam peralatan dapur, peralatan medis, konstruksi, dan tak jarang pada dunia otomotif.
Stainless steel merupakan besi yang tahan karat sehingga cukup menjadi bahan terbaik dan cocok digunakan untuk berbagai peralatan kontruksi dan memasak. Lantas apa yang dimaskud dengan stainless steel, kegunaan, dan macam-macamnya.
Apa itu stainless steel?
Dilansir dari Wikipedia, Stainless steel merupakan baja tahan karat yang terdiri dari kandungan 12% Kromium. Kandungan ini lah yang mencegah proses korosi dan besi menjaid berkarat. Kemampuan tahan karat ini yang menjadi lapisan film oksida kromium yang menghalangi proses oksidasi besi.
Bahan stainless steel kerapkali ditemukan di kebanyakan perabotan dapur, alat masak yang ukurannya lebih ramping, bersih, modern, dan mengilap. Bahan ini juga terkenal dengan kualitas daya tahan yang baik. Maka dari itu tak heran perabotan rumah tangga banyak yang terbuat dari stainless.
Baca juga:Â Mengenal Stainless Steel 316: Karakteristik dan Kegunaannya
Fungsi stainless steel
Meskipun stainless steel banyak ditemukan di berbagai perabotan rumah tangga, bahan ini juga berfungsi sebagai bahan utama berbagai peralatan penting lainnya seperti:
Kebutuhan otomotif dan transportasi
Bahan stainless steel sebenarnya sudah digunakan lama digunakan untuk industri otomotif sejak 1930an. Hingga saat ini penggunaan stainless steel terus meningkat dan berkembang. Bahan ini kerap dijadikan sebagai salah satu bahan untuk kontainer kapal, kapal tanker, dan kendaraan sampah. Ini sangat cocok untuk pengangkutan berbagai bahan kimia, cairan, hingga makanan. Stainless steel memiliki ketahanan dalam hal korosi sehingga cukup mengurangi biaya pembersihan.
Peralatan kesehatan
Anda tentu sudah tidak asing dengan berbagai peralatan kesehatan yang memiliki warna stainless abu-abu mengkilap. Peralatan medis memang hampir sepenuhnya terbuat dari bahan stainless karena dianggap mudah disterilkan dan tahan terhadap korosi. Umumnya digunakan pada instrumen bedah dan gigi, piring ginjal, dan meja operasi.
Baca juga:Â 7 Alasan Stainless Steel Digunakan dalam Bidang Kesehatan
Arsitektur dan konstruksi
Karena keunggulannya terhadap korosi dan dinilai cukup kuat, bahan stainless juga umum digunakan sebagai peralatan konstruksi modern. Bahan ini sering digunakan pada kelongsong eksterior bangunan yang berdampak tinggi dan besar. Dalam hal interior sering juga digunakan pada pegangan tangan, meja, backsplash, dan banyak lainnya
Stainless mudah dilas dan dibentuk sehingga dapat menghasilkan sesuatu perabotan yang menarik. Karena tahan korosi, maka bahan ini sedikit sekali memerlukan perawatan.
Kebutuhan industri makanan dan katering
Sudah tidak asing jika bahan stainless dijadikan sebagai bahan utama peralatana dapur, makan, dan masak. Sekali lagi, karena stainless sangat tangan korosi sehingga cocok untuk digunakan untuk peralatan masak yang setiap hari digunakan dan berhubungan dengan air. Selain itu kandungan stainless juga tidak mempengaruhi rasa makanan.
Peralatan tambang dan energi
Bahan stainless juga digunakan untuk berbagai peralatan tambang dan energi seperti konstruksi tangki penyimpanan, katup, pipa, dan berbagai komponen lain. Terlebih lagi stanless sangat tahan dengan korosi sehingga cocok untuk digunakan berbagai peralatan yang seringf terpapar panas matahari, hujan, hingga air laut.
Baca juga:Â Jenis Stainless Steel Dan Aplikasinya
20 tipe stainless steel dan kegunaannya
Bahan stainless ternyata memiliki berbagai tipe dan kegunaannya masing-masing. Berikut ini 20 tipe stainless dirangkum dari berbagai sumber.
- 301, 301L, 301LN untuk penutup roda kendaraan atau elemen kompor
- 302 HQ untuk sekrup, baut, dan paku
- 303, 303Se untuk mur, baut, dan berbagai komponen listrik
- 304, 304L, 304H untuk pengolah makanan atau tempat penyimpanan
- Â 310, 310S, 310H sebagai peralatan memasak, dan berbagai alat tahan panas
- Â 316, 316L, 316 H untuk pengolah makanan atau penghantar panas
- Â 312 untuk las spiral, pipa pembakaran dan bahan bakar
- Â 235MA untuk elemen pemanas listrik
- Â 904L untuk pengolahan sulfat, sulfat, dan bahan kimia lain
- 409 untuk alat pembuangan otomotif
Keunggulan stainless steel dari segi fisik
Selain tahan korosi, stainless memiliki beberapa keunggulan lain dari segi fisik seperti:
- Stainless merupakan bahan yang kuat dan kokoh. Selain itu juga mudah dibentuk seperti dipotong, ditekuk, diroll, dipotong, dan sebagainya.
- Bahan ini tahan akan korosi dan oksidasi, memiliki tampilan menarik tanpa perlu finishing
Stainless juga tahan terhadap paparan suhu tinggi seperti suhu panas dan sangat dingin. Maka dari itu tidak jarang bahan ini kerap dijadikan sebagai bahan dasar untuk membuat peralatan dapur
Jenis -jenis stainless steel
Stainless juga diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu feritik, martensitik, dan austenitik.
Feritik
Jenis stainless feritik memiliki tingkat karbon 10,5% dan 27 kromium. Kandungannya terdiri dari molybdenum, silikon, aluminium, titanium, niobium. Sifatnya non- magnet, ulet, dan mampu dibentuk dengan baik. Jenis ini lebih kuat secara fisik dan cocok digunakan untuk material konstruksi.
Martensitik
Jenis ini memiliki karbon lebih tinggi dari baja stainless lain sekitar 0,1 hingga 1,2 %. Mengandung bahan kromium 18% dan bahan tambahan lain seperit nolek, molybdenum. Umumnya digunakan untuk peralatan dapur seperti pisau, pin hingga alat – alat bedah.
Austenitik
Jenis stainless satu paling sering digunakan. Adapun kandungannya adalah 18% krom, 8% nikel, mangan, dan nitrogen. Stainless ini sangat tahan terhadap korosi, dan mudah dibentuk menjadi lembaran tipis. Selain itu sifatnya tahan asam dan mampu bertahan di suhu tinggi maupun rendah. Jenis ini biasanya digunakan untuk peralatan makanan, wastafel, hingga perlatan kimia.
Untuk menemukan berbagai macam produk dari stainless steel Anda dapat mengunjungi tautan Indonetwork berikut ini. Terdapat berbagai pilihan produk stainless dari berbagai vendor dengan kualitas terbaik.
Editor: Nafila Chaerunnisa
