Indonetwork, Press Release – Setelah sukses di 2023 kemarin, GEM Indonesia kembali menghadirkan pameran Solartech Indonesia, Smart Home+IoT, dan INALIGHT dengan menghadirkan perusahaan-perusahaan terkemuka global, antara lain PLN Nusantara Power, Huayao PV, Atelier Solar, Gotion, Apollo Solar Indonesia, JJ-Lapp, Solis, Hexing Livoltek, RePower, MKOPTO, AE Solar, Damai Cable, Boamax, Bluetti, Goodwe, Ecoflow, ATW Solar, Aviation Electrical dan lebih dari 800 exhibitors lainnya.

Dengan menyelenggarakan pameran di bidang Solar PV, Energy Storage, Perlampuan, dan Smart Home, GEM Indonesia telah berhasil menjadikan pameran tersebut menjadi pameran B2B International terbesar se-Asia Tenggara dibidangnya. Pameran ini akan dilaksanakan pada 6-8 Maret 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta – Indonesia ditargetkan akan dikunjungi lebih dari
25.000 pengunjung.

Pameran turut mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konsevari Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Serta beberapa Asosiasi, diantaranya APAMSI, APERLINDO, APTIKNAS, ALINDO, AKLI, APPLE, GAPENDO, PERTAMISI, dan
APKABEL.

Sebagai negara yang terletak di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki sumber energi surya yang sangat melimpah. Potensi jumlahnya mencapai 3.200 GigaWatt (GW) dan telah termanfaatkan sebesar 600 MegaWatt (MW).

Hal tersebut menunjukkan masih banyak ruang untuk pengembangan lebih lanjut di masa depan. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi salah satu upaya pemerintah dalam pemanfaatan sumber energi surya di Indonesia, baik itu PLTS terapung maupun PLTS atap.

Baca Juga: Indobuildtech B2B 2023 Resmi Dibuka, Gelar Produk hingga Peluang Bisnis untuk Dukung Sektor Industri

pameran Solartech Indonesia, Smart Home+IoT, dan INALIGHT 1
Sumber: GEM Indonesia

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) mengatakan, PLTS terapung ditargetkan mencapai 14,7 GW di 259 titik bendungan dan 74,67 GW di 36 titik reservoir PLTA. Sedangkan PLTS atap ditargetkan mencapai 1.800 MW pada tahun 2024 dan 2.270 MW pada tahun 2025. Program PV surya terapung dan atap ini diharapkan dapat mengurangi emisi masingmasing sebesar 39,68 juta ton da 5,4 juga ton CO2e.

Pemanfaatan sumber energi surya ini bertujuan untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di 2060 mendatang. Tidak hanya itu, untuk mewujudkan NZE di 2060, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penggunaan lampu Light Emitting Diode (LED) hemat energi untuk penerangan jalan di seluruh wilayah di Indonesia.

Penggunaan lampu LED dapat memberikan berbagai manfaat termasuk penghematan energi, umur lampu yang lebih panjang, dan penurunan biaya operasional jangka panjang.

Perkembangan yang signifikan dalam pemanfaatan sumber energi yang ada di Indonesia ini diharapkan dapat menarik para investor luar dan dalam negeri untuk bergabung membangun teknologi terkini di bidangnya. Dukungan tidak hanya datang dari pemerintah dan BUMN saja, GEM Indonesia selaku salah satu Exhibition Organizer di Indonesia, turut andil demi mewujudkan NZE di 2060 mendatang, salah satunya melalui pameran Solartech Indonesia, Smart Home+IoT, dan INALIGHT

Enable Notifications OK No thanks