Indonetwork, Peralatan Industri – Pada industri minyak dan gas, terdapat alat pressure transmitter yang dibutuhkan untuk mengukur dan menstandarisasi sinyal yang dikeluarkan oleh pressure sensor menjadi sinyal yang dapat diterima dan dibaca oleh suatu kontroler.
Dengan adanya alat ini, kebocoran gas di dalam pipa pada industri dapat terdeteksi dan mencegah timbulnya kecelakaan lain yang dapat diakibatkan oleh kejadian ini. Banyak industri yang menggunakan alat pressure ini. Misalnya saja industri pesawat terbang, otomotif, makanan dan minuman, dan industri lainnya. Alat ini dapat bekerja dengan mengukur tekanan bahan bakar, air, udara, dan sebagainya.
Simak artikel berikut untuk ulasan lengkap mengenai pengertian, jenis, dan cara kerja dari alat pressure transmitter berikut ini!
Apa Itu Pressure Transmitter?
Pressure transmitter adalah alat yang digunakan untuk menstandarisasi sinyal yang dikeluarkan oleh pressure sensor menjadi suatu sinyal yang dapat diterima dan kemudian dibaca oleh kontroler.
Alat ini banyak digunakan di industri yang banyak menggunakan minyak dan gas, seperti industri otomotif, pesawat terbang, makanan dan minuman, dan banyak industri lain. Tekanan yang diukur berasal dari fluida atau segala zat yang bisa mengalir seperti bahan bakar, air, udara, dan lain-lain.
Rentang sinyal yang dapat diterima dan sudah distandarisasi oleh pressure transmitter yaitu berkisar di angka:
- 3 – 15 psi
- 4 – 20 mA
- 1 – 5 volt
Untuk memudahkan pembacaan, semua fluida yang mengalir dan melewati alat ini akan diubah menjadi ukuran yang sudah distandarisasi seperti di atas.
Fungsi Pressure Transmitter
Pada dasarnya, fungsi pressure transmitter adalah untuk mengukur dan menstandarisasi sinyal yang dikeluarkan oleh sensor tekanan. Lebih lengkapnya, alat pengukur tekanan ini berfungsi untuk mentransmisikan atau menyampaikan informasi mengenai keadaan suatu tekanan di suatu tempat (vessel, pipa) dalam bentuk sinyal electric kepada controller dan selanjutnya digunakan untuk mengurangi atau menutup valve yang ada hubungannya dengan kasus yang dimaksud.Â
Selain itu, alat ini juga berguna untuk mengubah perubahan sensing element dari sebuah sensor menjadi sinyal yang mampu diterjemahkan oleh controller.Â
Misalnya, suatu gas keluaran dari sensor tidak dapat dibaca karena terlalu kecil. Misalnya, ada di angka 0 – 3 mV. Maka, sinyal tersebut akan distandarkan oleh alat pressure ini dengan rentang 1 – 5 volt agar bisa terbaca dan aliran pun menjadi lancar.
BACA JUGA: HARGA DAN KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PRESSURE TRANSMITTER
Komponen dari Pressure Transmitter
Secara umum, sebuah transmitter terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bagian primer atau sensor, bagian sekunder (transmitter dan transduser), dan elektronik housing. Berikut penjelasan dari masing-masing komponen:
-
Bagian Primer atau Sensor
Pada bagian ini, terdapat pelampung atau batang yang digunakan untuk mengukur tekanan aliran fluida di dalam pipa. Pada saat udara atau fluida lainnya masuk ke dalam pipa, maka pelampung tersebut akan mengukurnya berdasarkan pergerakannya. Jika pelampung tersebut semakin terangkat ke atas, maka tekanan di dalam pipa diukur semakin besar.
-
Bagian Sekunder
Pada bagian ini terdapat dua bagian utama yang saling berhubungan, yaitu transduser dan transmitter. Transduser digunakan untuk mengubah tekanan menjadi besaran aliran listrik. Sedangkan, transmitter berfungsi untuk menstandarisasi besaran listrik tersebut agar dapat dibaca.
-
Elektrik Housing
Bagian ini berfungsi untuk mengubah sinyal yang sudah dibaca oleh transmitter untuk kemudian dibaca dan ditampilkan dalam layar dengan satuan bar atau psi.
Bagaimana Cara Kerja Pressure Transmitter?
Prinsip kerja pressure transmitter yaitu dengan mendeteksi besaran tekanan, baik dari proses menggunakan phasa cair maupun proses dengan menggunakan phasa gas. Kemudian, transmitter akan mengirim data yang berupa sinyal listrik ke perangkat monitor seperti display elektronik, kontroler elektronik atau perangkat instrumentasi terpadu lainnya seperti PLC dan DCS.Â
Alat ini dapat digunakan untuk mengontrol kegiatan industri seperti:
- Untuk mengontrol dan memantau pompa-pompa
- Memantau penurunan tekanan pada valve
- Metering aliran minyak dan gas yang ada di darat maupun bawah laut
- Pemantauan instalasi pengolahan limbah
- Pemantauan sistem sprinkler
- Pemantauan jarak jauh sistem pemanas untuk uap dan air. dll
Dengan mengetahui prinsip kerja alat ukur ini, Anda dapat mencegah kerusakan dan meminimalisir efek samping jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi pada tempat Anda bekerja.
Jenis-Jenis Pressure Transmitter
Di pasaran sendiri, alat ini dijual dalam tiga jenis yang dibedakan berdasarkan cara kerja dan hasil pengukuran yang dibaca serta dihasilkan. Ketiga jenis alat pengukur tekanan ini yaitu:
- Gauge pressure transmitter (GP)
- Differential pressure transmitter (DP)
- Absolute pressure transmitter (AP)
BACA JUGA: TINDAKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN PADA PRESSURE TRANSMITTER
Distributor Jual Pressure Transmitter di Indonesia
Pabolak Arta Utama adalah perusahaan yang menyediakan perlengkapan produk & layanan industri yang lengkap. Anda dapat menemukan alat control valve cvs, ball valve, chemical pump, safety valve, installation instrument, calibration instrument, instrumentation supply, perakitan rekayasa metering gas, dan produk serta layanan lainnya di sini.Â
Pabolak Arta Utama juga merupakan distributor yang menyediakan dan jual pressure transmitter di Indonesia dengan harga yang murah & berkualitas. Salah satu alat pengukur tekanan yang dimiliki oleh perusahaan ini yaitu Rosemount 3051 TG3Â dengan spesifikasi sebagai berikut:
- Alat Ukur Ketegangan
- Max W.P: 800 Psig /55.2 BarG
- Supply: 10.5 – 30 VDC
- Output: 4-20 mA
Sebagai distributor pressure transmitter Indonesia, perusahaan yang berlokasi di Kemayoran ini tidak hanya menjual alat ini saja. PT. Pabolak Arta Utama juga menyediakan produk lain seperti pneumatic chart recorder dan pressure regulator big joe 630.
