Indonetwork, BudidayaBudidaya jamur mempunyai prospek yang sangat cerah untuk dilakukan di Indonesia karena iklim tropisnya sangat mendukung. Selain itu, tingkat konsumsi jamur di Indonesia juga sangat tinggi. Cara budiaya jamur tiram sendiri juga bisa dilakukan dengan relatif lebih mudah.

Jamur dengan nama ilmiah Pleurotus Ostreatus ini memiliki permintaan pasar yang sangat tinggi di Indonesia. Karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi untuk kesehatan, jamur sering dikonsumsi oleh masyarakat. Lantas seperti apa cara budidaya jamur tiram yang bisa Anda lakukan? Berikut informasi seputar budidaya jamur untuk Anda!

1. Pilih Bibit yang Berkualitas

bibit jamur
Sumber: Unsplash

Hal pertama yang mesti Anda perhatikan adalah pemilihan bibit. Supaya hasilnya juga bagus, pilihlah bibit yang juga berkualitas baik. Tak sedikit para pembudidaya jamur yang gagal karena tidak memilih bibitnya dengan tepat.

Solusinya, sebaiknya beli bibit jamur tiram di petani yang sudah berpengalaman. Usahakan dia sudah lama bergerak di bidang budidaya jamur selama bertahun-tahun. Sehingga kemungkinan untuk memperoleh bibit yang tidak berkualitas jadi lebih kecil.

2. Siapkan Kumbung

Rumah jamur atau kumbung bisa Anda buat dari kayu atau bambu. Peranan kumbung ini sangat penting untuk merawat baglog serta pertumbuhan jamur. Untuk dindingnya bisa Anda buat dari papan atau gedek, sementara untuk atapnya terbuat dari sirap ataupun genteng.

Di dalam kumbung juga harus terdapat rak yang berfungsi untuk menempatkan baglog atau media tanam jamur. Rak ini bisa Anda buat dari bambu atau kayu yang kemudian diletakkan secara berjajaran. Untuk ketinggiannya kurang lebih lebih 40 cm dan buat sebanyak 3-4 tingkat.

Baca Juga: Cara Budidaya Bibit Ikan Gurame dan Langkah-langkahnya

3. Perhatikan Media Tanamnya

Setelah bibit dan kumbung Anda persiapkan, tahapan yang selanjutnya adalah mempersiapkan media tanamnya alias baglog. Anda bisa membuatnya dari campuran bekatul, serbuk gergaji, dan kapur.

Campurkan ketiga bahan ersebut kemudian tambahkan air sebanyak 60% dari berat campurannya. Kemudian tutup dengan terpal ataupun plastik.

4. Proses Fermentasi

Diamkan baglog selama 5-10 hari untuk proses pelapukan dan pengomposan. Anda harus pastikan kalau suhu media tanam tersebut harus meningkat hingga 70 derajat celcius.

Kemudian Anda juga harus meratakannya dengan baik, salah satunya denga cara dibolak-balik. Jika baglog sudah berwarna cokelat kehitaman, berarti sudah siap untuk diproses lebih lanjut.

5. Sterlisasi Baglog

Untuk proses sterilisasi ini Anda memerlukan beberapa drum. Isi drum tersebut dengan air dengan ketinggian 30-50 cm, kemudian panaskan air tersebut hingga menguap dan tutup.

Drum tersebut juga harus Anda lubangi, kemudian sambungkan dengan selang besar. Kemudian hubungkna selang tersebut dengan drum yang kedua. Sehingga nantinya aliran uap akan masuk ke drum kedua dari bagian bawah.

Setelah itu tutup bagian atasnya dengan besi kemudian beri lubang. Lubang ini berfungsi untuk menyambungkan drum dengan drum ketiga. Pada drum terakhir Anda harus mengikatnya dengan tali tambang, jangan pakai besi karena tekanannya akan tinggi.

6. Proses Pembibitan

Pindahkan baglog ke tempat pembibitan dan biarkan selama 24 jam dan suhunya kembali normal. Sirkulasinya dipastikan juga harus berjalan baik supaya baglognya tidak tercemari bakteri.

Botol Bibit yang telah Anda beli kemudian semprot terlebih dahulu dengan alkohol. Kemudian semport dengan api spirtus hingga sebagian kapasnya terbakar.

Kemudian buka kapas penutup botol tersebutlalu aduk dengan benda yang telah Anda sterilkan terlebih dahulu dengan api. Setelah itu pindahkan bibit dari dalam botol ke baglog hingga sebatas leher. Setelah itu tutup kembali botol dengan kapas.

7. Proses Inkubasi

Setelah proses penanaman, simpan jamur di suhu ruangan mulai dari 22-28 derajat celcius dan kelembaban 70%. Proses inkubasi akan berlangsung selama beberapa minggu hingga jamur tumbuh dengan sempurna.

Baca Juga: Cara Budidaya Melon Menggunakan Plastik Mulsa

8. Panen

panen budidaya jamur
Sumber: Unsplash

Biasanya jamur tiram sudah siap dipanen ketika sudah mencapai satu bulan dalam proses inkubasi. Untuk proses pemanenan jangan menggunakan tangan kosong karena jamur bisa mengalami pembusukan.

Panen jamur dengan menggunakan pisau tajam. Potong bagian pangkal batangnya terlebih dahulu, kemudian langsung simpan di dalam keranjang khusus.

Jangan membersihkan jamur di kumbung karena bisa mengganggu proses pertumbuhan jamur yang lainnya. Kalau sudah dibersihkan, masukkan ke dalam plastik transparan untuk proses pengemasan.

Proses pengemasan juga harus Anda perhatikan, salah satunya jangan terlalu banyak udara di dalam plastik. Karena nantinya akan terdapat banyak gas di dalamnya. Jadi Anda harus pastikan kalau kemasan plastik teresbut benar-benar rapat.

Kemudian untuk kumbungnya kembali harus Anda tutup setelah memanen. Dan jangan ada cahaya yang masuk ke dalam karena bisa mengganggu jamur lainnya untuk tumbuh.


Demikianlah cara budidaya jamur tiram yang bisa Anda lakukan. Usaha ini punya prospek yang cerah karena peminatnya di Indonesia sangat tinggi. Sebaiknya lakukan budidaya ini dengan orang-orang yang berpengalaman atau bisa mengnikuti workshop/pelatihan terlebih dahulu.

Jika Anda tertarik untuk memulai berbisnis dan budidaya jamur atau tanaman lainnya, Anda bisa membeli bibit serta peralatan lengkapnya di Indonetwork. Sebagai B2B e-commerce di Indonesia, kami menjual segala kebutuhan Anda dari para penjual yang terpercaya.

Editor: Nafila Chaerunnisa dan Langgeng Irma S.

Author

Sebagai penulis konten seo yang berpengalaman lebih dari 5+ tahun.

Enable Notifications OK No thanks