Indonetwork, Peluang Usaha – Banyak sekali jenis lebah madu yang sangat layak untuk dibudidayakan. Beberapa bibit lebah budidaya yaitu lebah hutan (apis dorsata), lebah lokal (apis cerana), dan lebah unggul (apis mellifera).Â
Lebah unggul, sesuai dengan namanya, merupakan lebah yang paling banyak ditemukan di pasaran. Jenis lebah ini sangat produktif dan jinak dibandingkan dengan lebah lokal. Racun sengatnya sangat bermanfaat untuk pengobatan berbagai penyakit.Â
Lebah yang dibudidayakan oleh kebanyakan peternak di dunia ini awalnya berasal dari daratan Eropa. Namun, kini Anda pun bisa memulai usaha madu murni dengan membudidayakan lebah. Sebagai pengusaha pemula, Anda perlu menyiapkan modal kurang dari 1 juta rupiah saja.
Beternak lebah madu ini memiliki banyak sekali manfaat, apalagi untuk kesehatan manusia. Madu yang dihasilkan oleh lebah sangat terbukti ampuh untuk menjaga kesehatan tubuh serta akan dapat mengobati berbagai macam penyakit. Tentu saja khasiatnya yang lebih lengkap dapat Anda rasakan apabila melakukan budidaya lebah madu sendiri alih-alih membeli produk madu yang sudah dicampuri dengan bahan tambahan lainnya.
Tertarik untuk memulai usaha budidaya madu lebah? Berikut beberapa informasinya untuk Anda!
3 Langkah Mudah memulai Budidaya Lebah Madu
Memulai usaha budidaya lebah tidak boleh dilakukan sembarangan, Anda perlu melakukan beberapa langkah berikut ini. Dengan melakukan langkah yang tepat, maka usaha Anda pun dapat berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan.
1. Memiliki Modal Awal
Untuk modal yang dibutuhkan budidaya lebah madu rumahan cukup terjangkau, kecuali jika Anda ingin meningkatkan skala budidaya.
Untuk pemula, Anda cukup menyediakan modal kurang lebih Rp600.000 yang digunakan untuk merawat 4 kotak sarang lebah. Jika ingin budidaya skala besar, minimal kotak yang diperlukan yaitu 40 kotak. Sedangkan idealnya adalah 100 kotak yang untuk dihuni 1 koloni lebah madu.
BACA JUGA: HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM MEMULAI TERNAK LEBAH MADU
2. Menyediakan Alat dan Tempat
Budidaya lebah akan akan memberikan sedikit resiko jika Anda tidak menyiapkan peralatan dan lingkungan yang lengkap dan nyaman bagi para lebah. Selain memilih lingkungan yang ideal, Anda juga perlu menyiapkan alat-alat ternak lebah yang memadai.
Berikut ini hal-hal yang harus Anda persiapkan:
- Sarung tangan tebal,
- Tanam beberapa bunga di sekitar tempat budidaya,
- Hindari tempat yang ramai,
- Suhu ideal sekitar 25°C,
- Pakai pelindung dilengkapi tudung kepala dan masker,
- Alat pengasap untuk menjinakan lebah saat proses panen,
- Bingkai kayu untuk sarang lebah madu dan pastikan ratu lebah madu tidak bisa keluar, dan
- Papan kayu mahoni atau suren dengan ketebalan 3 cm.
3. Membuat Kotak Lebah
Stup atau kotak lebah ini dapat dibuat tunggal atau bertingkat yang ditumpuk satu sama lain. Bila stup dibuat bertingkat, maka kotak paling bawah berfungsi sebagai tempat ratu dan pertumbuhan serta perkembangbiakan koloninya. Sedangkan kotak yang di atasnya berfungsi sebagai tempat memproduksi madu. Jika saat nanti koloni lebah sudah berkembang dan ada ratu lebah yang baru, Anda bisa membuat bentuk rumah yang sangat bervariasi.
Berikut ketentuan dalam membuat kotak lebah yang ideal:
- Berbentuk kotak layaknya peti kayu,
- Lebar 25 cm dan panjang 30-40 cm,
- Tempatkan bingkai kayu sebagai sarang lebah,
- Berikan wadah khusus untuk tempat makan lebah, dan
- Makanan lebah seperti, royal jelly atau air gula
Bagaimana Cara Pilih Bibit Lebah Madu?
Selain menyiapkan alat dan memilih lingkungan yang tepat, maka langkah selanjutnya adalah memilih bibit lebah madu. Memilih bibit lebah madu tidak boleh asal-asalan karena dapat mempengaruhi hasil produksi.
Ciri-ciri dari bibit lebah madu kualitas super adalah:
- Mempunyai ratu lebah yang secara fisik terlihat bagus yang berusia sekitar 3 bulan sampai 1 tahun,
- Jumlah dan juga kualitas telur yang dihasilkan ratu lebah jauh lebih banyak,
- Hasil panen lebih banyak baik dari hasil madu, bee pollen, royal jelly dan propolis,
- Larva yang dihasilkan oleh lebah akan lebih segar, dan
- Lebah biasanya akan lebih agresif.
Cara Memelihara Lebah Untuk Budidaya
Salah satu cara untuk memelihara lebah saat proses budidaya adalah pada saat awal pemindahan lebah, oleskan royal jelly pada bagian dalam kotak atau juga tempatkan wadah khusus yang diisi dengan air gula.Â
Hal tersebut ditujukan sebagai makanan utama. Setelah cukup melakukan pengecekan dan membersihkan kotak lebah dari rayap, selanjutnya bersihkan sekitar kotak dari kotoran yang mungkin ada, seperti rumput liar.
BACA JUGA: 6 LANGKAH MUDAH CARA TERNAK LEBAH MADU BAGI PEMULA
Cara Memanen Lebah Madu
Proses panen lebah madu akan lebih sedikit merepotkan, karena Anda juga harus mempersiapkan dengan sangat matang mengingat lebah bisa sangat menjadi lebih agresif. Pada saat panen, pastikan Anda menggunakan semua peralatan yang sudah dianjurkan dan melakukan pengasapan untuk menjauhkan para lebah.Â
Saat memanen lebah, pertama ambil bingkai-bingkai lebah secara perlahan. Pisahkan madu dengan lebah untuk kemudian diambil cairannya. Jika saat Anda mengambil bingkai-bingkai dan menemukan sarang yang berisi telur, alangkah lebih baiknya Anda memasaknya karena kandungannya sangat baik untuk tubuh.
Rekomendasi Tempat Jual Bibit Lebah Madu
Itulah beberapa informasi seputar cara membudidayakan lebah madu. Jika Anda ingin memulai usaha lebah madu, Anda dapat membeli bibit madu di Rimba Raya Bee Farm.
Selain itu, jika Anda ingin membeli olahan madu yang bisa menyehatkan tubuh dan berkualitas tinggi, Rimba Raya Bee Farm sebagai sebuah peternakan lebah yang memproduksi madu beserta produk-produk olahannya yang berkualitas tinggi. Peternakan ini juga jual bibit lebah unggul bagi Anda yang ingin mencoba bisnis ternak lebah madu.
Madu yang dihasilkan Rimba Raya dibudidayakan dari 3 lebih jenis madu, yaitu:
- Apis trigona
- Apis Mellifera
- Apis Indica/Cerana
Ada pula berbagai Produk hasil Lebah seperti:
- Bee Pollen untuk Anti Aging
- Bee Pollen untuk Diabetes
- Bee Pollen untuk Jantung Koroner
- Bee Pollen untuk Kesuburan
- Bee Pollen Plus CMP untuk Asam Urat
- Bee Pollen Plus CMP untuk Batu Ginjal
Penulis: Najmia Chaerunnisa
Penulis: Nafila Chaerunnisa