Indonetwork, Peralatan Rumah Tangga – Stainless steel merupakan baja yang terkenal tahan terhadap pengaruh oksidasi dan sukar berkarat. Banyak perabotan rumah tangga yang terbuat dari material yang satu ini. Tapi seperti apa cara menghitung berat stainless steel ini?
Sebelum kami membahas lebih jauh tentang cara menghitung berat stainless steel, Anda harus tahu terlebih dahulu karakteristiknya. Kenapa material yang satu ini banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Apalagi saat ini banyak pabrik stainless steel di Indonesia.
Karakteristik Stainless Steel
Berikut ini adalah adalah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh stainless steel.
1. Persen Krom yang Tinggi
Karakteristik pertama yang dimiliki oleh stainless steel adalah kandungan kromnya adalah tinggi yaitu 10.5 persen. Krom ini berfungsi untuk melindungi bagian stainless steel dari gejala korosi.
Baca juga: Cara Mengkilapkan Stainless Steel Agar Kinclong Kembali
2. Tahan Karat
Logam selain stainless steel membutuhkan proses galvanis supaya melindunginya dari korosi. Tapi untuk stainless steel ini punya karakteristik tahan korosi yang bersifat alami tanpa metode pabrikasi.
Karena sesuai dengan poin nomor satu dimana kandungan krom pada stainless steel sangat tinggi. Sehingga lapisan oksida pada material ini sangat stabil dan tahan terhadap pengaruh oksigen.
Lapisan oksigen pada stainless steel ini mempunyai sifat self-healing yang akan tetap utuh ketika bendanya dipotong atau dirusak.
3. Minim Perawatan dan Tahan Lama
Karakteristik lainnya yang dimiliki oleh stainless steel adalah tidak membutuhkan perawatan yang khusus. Material ini terkenal tahan karat yang membuatnya awet dan tahan lama. Bahkan tidak mudah mengalami kerusakan akibat oksidasi.
4. Kekerasan dan Kekuatan Tinggi
Stainless steel mempunyai kekuatan tarik yang sangat tinggi dibandingkan dengan baja ringan. Bahkan stainless steel duplex kekuatan tariknya lebih tinggi lagi dibandingkan stainless steel austenitik.
Baca juga: 5 Cara Membersihkan Stainless Steel yang Berkarat
5. Resistensi Pada Suhu Rendah
Resistensi kriogenik ini diukur dengan keuletan dan ketangguhannya pada suhu nol derajat celcius. Pada suhu yang sangat rendah, kekuatan tarik dari stainless steel austenitik lebih tinggi jika dibandingkan dengan suhu kamar secara substansial.
6. Tampilan Menarik
Stainless steel mempunyai warna perak yang sangat mengkilap, sehingga barang-barang yang terbuat dari material ini akan terlihat menarik. Dengan karakteristiknya ini, stainless steel banyak dipakai untuk peralatan pada berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah perabotan dapur.
Cara Menghitung Berat Stainless Steel
Cara menghitung berat stainless steel sangat mudah dimana Anda tinggal memakai rumus di bawah ini:
Berat: panjang (L) x Lebar (W) x Tebal (T) x Berat Jenis /1.000.000
Satuan yang digunakan adalah milimeter (mm)
Contoh:
Sebuah stainless steel dengan panjang 3.000 mm, lebar 300 dan tebal 2 mm. Berat jenis untuk stainless tersebut adalah 7,86. Berapakah berat stainless steel tersebut?
Maka jawabannya adalah 3.000 x 300 x 2 x 7,86 / 1.000.000. Maka beratnya adalah 14,2.
Dari rumus di atas ada satu hal yang perlu Anda ketahui. Ya, rumus di atas hanya berlaku untuk benda yang berbentuk lembaran atau lempengan saja. Jika benda yang akan dihitung, maka harus dibentuk menjadi cable tray/cable ladder/pipa terlebih dahulu hingga benda tersebut seperti bentuk lembaran.
Baca juga: 6 Cara Mengasah Pisau Stainless Steel Tanpa Pakai Batu Asah
Itulah cara menghitung berat stainless steel yang bisa Anda coba. Tentu banyak hal yang perlu Anda ketahui terlebih dahulu sebelum menghitungnya. Dan akan lebih mudah lagi jika benda yang akan dihitung itu berbentuk lembaran.
Editor: Deky Ahmad Syah