Indonetwork, Panduan – Sebenarnya banyak sekali jenis usaha yang bisa Anda pilih dan di jalankan oleh semua orang termasuk jika hanya memiliki modal terbatas.
Akan tetapi yang sering menjadi kendala atau masalah yaitu sebagian besar dari pelaku bisnis tersebut merasa bingung untuk memulainya. Terlebih saat mereka tidak punya tempat untuk bertanya dan berkonsultasi.
Namun masalah kebingungan ini juga dapat terselesaikan melalui berbagai cara.Salah satunya yaitu dengan menerapkan sistem franchise atau waralaba. Di Indonesia model bisnis berkonsep kemitraan seperti ini sudah banyak yang melakukannya.
Perkembangannya sangat pesat sebab di pandang dapat saling memberi keuntungan bagi pelaku dan pemilik waralaba.
Pengertian franchise atau waralaba
Franchise atau waralaba merupakan sebuah istilah bahasa asing yang artinya kebebasan atau hak. Selain itu bisa pula di maknai sebagai suatu sistem distribusi produk barang maupun jasa pada konsumen melalui sistem franchise.
Dalam dunia usaha atau bisnis, waralaba memiliki arti sebagai kelompok atau individu yang menerima dan memakai hak terhadap hasil suatu penemuan intelektual.
Penemuan intelektual ini biasanya meliputi, merk dan nama dagang, manajemen, produksi, pemasaran serta hal lain yang berkaitan dengan bidang usaha yang dijalankan.
Sedangkan pihak yang memberi hak penggunaan penemuan intelektual tersebut di namakan sebagai franchisor.
Bisnis dengan konsep waralaba pertama kali di kenalkan oleh penemu mesin jahit Singer, Issac Singer sekitar tahun 1850. Setelah itu konsep mulai di kembangkan lagi oleh General Motor yang berpusat di Amerika. Selanjutnya semakin di kenal masyarakat dan menyebar ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia.
Kelebihan franchise
Di banding model lainnya, konsep bisnis tersebut punya beberapa kelebihan dan keunggulan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Manajemen sudah terbentuk
Bisnis waralaba memberi keuntungan pada pelakunya karena telah mempunyai reputasi yang sangat bagus. Sistem manajemen usahanya juga teruji karena sudah pernah di jalankan sebelumnya.
2. Masyarakat telah mengenal merek
Biasanya usaha dengan model seperti demikian lebih mudah di pasarkan karena sebagian besar masyarakat, khususnya segmen pasar yang di tuju sudah mengenalnya.
Sehingga ongkos serta biaya yang di butuhkan untuk membangun nama atau merk bisnis tersebut sangat sedikit ketimbang saat membangun usaha yang benar-benar masih baru.
Baca Juga: Cara Menjual Tanaman Hidroponik secara Online dan Offline
3. Kemudahan dalam manajemen keuangan
Setiap penanam modal atau pelaku usaha pasti lebih senang memberi modal terhadap bidang bisnis yang sudah kokoh berdiri terutama dari sisi jaringan pemasaran dan keuangan.
Apabila memakai sistem franchise, kedua sistem tersebut telah di siapkan dengan baik oleh sang franchisor. Jadi pelaku usaha tidak akan pusing oleh urusan pemasaran dan keuangan. Ini sangat berbeda jauh saat harus merintis usaha baru, di mana kita harus mengurus sendiri pemasaran dan sistem keuangannya.
4. Jaringan bisnis sudah terbangun
Kelebihan lainnya adalah akan memperoleh sistem jalinan kerjasama yang telah terbangun dari franchisor. Bentuk kerjasama ini pada umumnya meliputi pasokan bahan baku dan alat produksi, promosi, pemasaran dan sebagainya.
5. Mendapat pelatihan
Selain penyediaan bahan baku, alat produksi, bantuan promosi hingga pemasaran dan sistem manajemen, kita selaku pewaralaba juga selalu mendapat pelatihan atau training tentang hal-hal berkaitan dengan bidang bisnis yang akan di rintis.
Jadi meski baru saja beroperasi, bisa langsung berjalan layaknya bisnis yang sudah lama buka.
6. Sebagai sarana pembelajaran
Khusus untuk pebisnis pemula yang belum memiliki pengalaman dan jam terbang tinggi, jika memilih peluang usaha jenis ini, tentunya akan mendapat keuntungan lain. Keuntungan tersebut berupa pembelajaran tentang segala hal yang berhubungan dengan dunia bisnis.
Ilmu ini bisa Anda jadikan bekal apabila suatu saat nanti ingin membuka usaha dengan nama dan merk dagang milik sendiri.
Baca Juga: Cara Mulai Usaha Rental Mobil yang Aman dan Keuntungannya
Kelemahan peluang usaha franchise
Di balik beberapa kelebihannya, bisnis dengan konsep waralaba juga punya kelemahan dan kekurangan. Kelemahan dan kekurangan tersebut antara lain adalah:
1. Kurang terkendali
Pewaralaba tidak dapat mengendalikan secara maksimal terhadap bisnis yang ia jalankan sendiri. Segala sistemnya telah di tentukan oleh franchisor. Jadi jika memiliki ide baru dan ingin mengembangkannya, hal ini tidak bisa langsung anda praktekan secara langsung. Karena ada perjanjian-perjanjian tertentu yang membatasi ruang gerak kita.
2. Terikat pada pemasok atau supplier
Salah satu cara guna menekan biaya produksi adalah mencari distributor atau pemasok bahan produksi yang bisa memberi harga lebih murah. Untuk urusan ini apabila bisnisnya memakai konsep franchise, sistem pasokan bahan produksinya telah di tentukan oleh sang pemilik dengan harga yang sudah tetap bahkan ada yang tidak bisa kita tawar.
3. Tingkat ketergantungan lebih tinggi
Kelemahan terbesar lain adalah tingkat ketergantungannya lebih tinggi di banding bisnis konvensional. Contohnya jika franchisor melakukan kesalahan besar yang mengakibatkan reputasi bisnisnya menurun, secara langsung kondisi tersebut juga akan berpengaruh terhadap operasional yang Anda kelola.
4. Ongkos merek
Berbeda dengan jenis lainnya, sebelum membuka calon pewaralaba harus membayar biaya pembelian hak merk dan segala hal yang sudah di tentukan dalam perjanjian. Penggunaan merk dagang ini tidak berlaku selamanya dan biasanya setiap tahun atau dalam kurun waktu tertentu harus bayar lagi.
5. Porsi keuntungan
Keuntungan yang di dapat oleh pelaku bisnis franchise tidak serta merta jadi milik sendiri tapi harus di bagi dengan pemilik merk dalam bentuk royalti. Jadi apabila keuntungannya tidak terlalu banyak, bisa habis untuk membayar royalti dan biaya pembelian merk dagang.
Baca Juga: Keuntungan dan Cara Menjadi Reseller Barang Impor
Tips memilih peluang usaha franchise
Antara kelebihan dan kelemahan yang ada, bisnis ini tetap dapat Anda pilih sebagai sumber pendapatan. Akan tetapi tentu saja harus teliti dalam memilih, bisnis mana yang benar-benar mampu memberi keuntungan lebih banyak dan maksimal.
Beberapa poin yang dapat kita jadikan bahan pertimbangan saat memilih adalah:
1. Menyesuaikan minat dan kemampuan
Dalam menjalankan bisnis franchise, meski mendapat jaminan manajemen yang baik bahkan pelatihan lengkap, Anda tetap harus menyesuaikan diri dengan kemampuan yang di miliki. Kemampuan ini antara lain berhubungan dengan pengetahuan, segmen pasar, promosi dan pengelolaan.
Selain itu harus juga memilih bidang usaha yang memang kita minati, agar dapat merasa senang ketika menjalankannya. Banyak orang bilang bahwa sebuah kesuksesan sangat di pengaruhi oleh rasa cinta seseorang terhadap bidang yang di tekuni.
Oleh karena itu jangan memilih waralaba yang membuat diri Anda tidak merasa leluasa dalam berekspresi dan menuangkan gagasan-gagasan kreatif. Meski biasanya tidak bisa bebas secara optimal dalam berkreasi saat menerapkan sistem franchise dalam berbisnis, setidaknya tetap punya kesempatan untuk mengembangkan diri.
2. Inovasi dan kreasi
Ada banyak sekali jenis dan macamnya. Semua bisa di jadikan sebagai alternatif untuk menanam modal atau sumber penghasilan. Modal yang perlu di sediakan juga beragam, mulai dari yang kecil hanya bernilai jutaan rupiah saja hingga mencapai ratusan juta.
Meski demikian ukuran besar kecilnya modal bukan merupakan usur utama dalam meraih kesuksesan. Faktor terpenting dalam model bisnis ini tetap sama dengan sistem lainnya yaitu inovasi dan kreasi. Hanya saja seperti yang telah di jelaskan, pelaku tidak bisa mendapat kebebasan maksimal dalam berinovasi dan berkreasi.
Berdasarkan hal tersebut, maka alangkah baiknya apabila memilih paket usaha yang dapat memberi keleluasaan lebih besar kepada kita untuk menciptakan inovasi sendiri.
Tidak perlu takut bertanya tentang hak-hak yang boleh kita lakukan dan dilarang. Jika kekangannya terlalu banyak, mending cari yang lain saja.
3. Pilih yang sering di cari banyak orang
Tips berikutnya adalah produknya di butuhkan banyak orang. Kebutuhan itu antara lain yaitu pendidikan, makanan dan kesehatan. Hal seperti ini tidak pernah mengenal pasang surut, bahkan tingkat terus meningkat dari waktu ke waktu.
Jangan memilih paket waralaba yang sifatnya hanya trend saja kecuali jika tujuan bisnisnya hanya jangka pendek.
Karena ada sebagian orang yang hanya memilih franchise sebagai sumber pencarian ilmu selain mengembangkan modal. Setelah itu dia mendirikan usaha baru yang 100% dapat di kelolanya sendiri.
4. Sudah memiliki banyak outlet
Rahasia lain untuk menggapai kesuksesan dalam memilih yaitu mencari franchisor yang punya banyak outlet di lokasi lain serta menyebar di beberapa kota sekaligus. Dan akan lebih bagus lagi jika outlet tersebut tidak ada atau belum ada pada lokasi yang akan di pilih sebagai tempat usaha.
Kondisi seperti inilah yang akan menjadikan bisnis franchise lebih mudah dan cepat mencari konsumen dan pelanggan. Karena tingkat persaingan dapat terminimalisir. Jika suatu saat nanti muncul jenis yang sama, paling tidak waralaba pilihan Anda sudah lebih dulu di kenal masyarakat.
Baca Juga: Rekomendasi Bisnis Franchise yang Menjanjikan
5. Bisa memberi layanan terbaik
Layanan dari franchisor merupakan hal paling penting guna memajukan usaha yang mau di kembangkan. Misalnya ketika mendapat suatu masalah, tentu pihak utama yang harus di hubungi untuk berkonsultasi adalah pemilik merk.
Berdasarkan hal ini, pelaku usaha harus bisa memilih mana yang mudah di hubungi serta enak untuk di ajak berkonsultasi. Franchisor yang baik selalu menyediakan karyawan khusus yang dapat kita mintai bantuan saat sedang ada masalah.
6. Track record perusahaan
Track record perusahaannya harus pula Anda tinjau. Pengecekan ini misalnya berhubungan dengan tingkat kepuasan konsumen atas semua produk beserta tingkat kepopulerannya di masyarakat.
Demikian pula dengan penghargaan yang pernah di terima baik dari pemerintah dan lembaga lain yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi. Hal-hal seperti ini mampu meningkatkan track record perusahaan waralaba tersebut di mata konsumen.
Semakin bagus, tentu dapat membuat para pewaralabanya lebih mudah menjaring pembeli dan konsumen baru, karena mereka lebih yakin dan percaya.
Editor: Muhammad Riva Ibnu Safwan