Di Indonesia, jamur enokitake termasuk salah satu jamur jenis pangan yang banyak peminatnya karena kaya akan gizi. Bahkan jamur yang satu ini sering dicampurkan dalam masakan oriental seperti toge. Karena banyak peminatnya, banyak orang juga yang budidaya jamur enokitake.

Bagi Anda yang ingin terjun ke dalam bisnis budidaya ini tidak perlu khawatir. Karena proses budidaya jamur enokitake ini tidak sesulit yang dibayangkan. Prosesnya hampir sama seperti budidaya jamur lainnya seperti jamur tiram.

Apa itu Jamur Enokitake?

Jamur enokitake adalah jamur berukuran kecil dengan batang berukuran tebal dan dipenuhi oleh banyak topi jamur. Jamur ini ada yang dibudidayakan maupun tumbuh sendiri di alam liar.

Jamur ini biasanya akan bertumbuh di batang pohon seperti pohon hackberry China dan kesemek. Negara yang pertama kali membudidayakan jamur ini adalah Jepang. Dan kini proses budidaya jamur ini telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Di beberapa masakan Asia, Jamur Enoki kerap dipakai sebagai bahan masakan. Tapi jamur yang digunakan adalah jamur yang dibudidayakan, bukan jamur yang tumbuh di alam liar.

Jamur ini ternyata mempunyai khasiat tersendiri. Diantaranya adalah mengurangi gejala penyakit yang terjadi di organ usus, hati, dan tekanan darah.

Di Jepang, jamur ini akan digunakan sebagai campuran teh, sup, dan kari. Tapi sebelumnya jamur dibekukan layaknya seperti es terlebih dahulu.

Cara Budidaya Jamur Enoki

Proses budidaya jamur enoki bisa kita bagi ke dalam lima tahapan. Masing-masing tahapannya bisa Anda pelajari di bawah ini.

1. Persiapan Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang Anda perlukan tidaklah rumit. Tapi yang harus Anda perhatikan adalah kesterilan dan tempatnya. Berikut ini adalah alat dan bahan yang mesti Anda persiapkan untuk budidaya jamur enoki.

  • Kumbung (ruang pertumbuhan jamur)
  • Rak untuk bibit jamur
  • Baglog (media tanam)
  • Bibit F2 jamur enoki
  • Peralatan sterilisasi
  • Kertas pH
  • Pinset
  • Lampu Spiritus

Untuk baglog atau media tanam bisa Anda buat seperti baglog untuk budidaya jamur pada umumnya. Baglog tersebut bisa Anda buat dari campuran serbuk gergaji, kapur dolomit, bekatul, pupuk urea, dan jerami.

Baca juga: Begini Caranya Budidaya Jamur Tiram Paling Tepat

2. Pembuatan Baglog

Media tanam atau baglog yang Anda perlukan harus sesuai dengan syarat pertumbuhan jamur enoki. Untuk persyaratannya tidaklah rumit, yakni suhu ruangan harus 15 derajat celcius, kelembaban 70%, pH normal, dan angin harus masuk dengan leluasa ke dalam kumbung.

Untuk proses pembuatan baglog sebagai media tanam jamur enoki sangatlah mudah dan bisa dilakukan seperti cara budidaya jamur lainnya. Namun Anda harus memperhatikan syarat-syarat yang telah kami sebutkan di atas.

Pada proses pengadukan seluruh bahan-bahan, pastikan kelembabannya harus 70%. Untuk mengeceknya, silahkan kepal hasil adonannya. Jika menggumpal, berarti kelembabannya sudah cukup baik.

Untuk pengukuran pH bisa menggunakan kertas pH. Dan pastikan pH dari baglog tersebut harus 6,5 atau netral. Jika masih kurang, Anda harus menambahkan kapur dolomit. Jika melebihi pH tersebut, tambahkan bekatul.

Adonan yang sudah jadi kemudian dimasukkan ke dalam botol kaca sampai padat. Kemudian sterilkan dengan menggunakan autoclave atau drum khusus sterilisasi. Setelah itu tempatkan media tanam di ruang tanam jamur selama 3-4 hari untuk menghilangkan kontaminasi.

Jika ada kontaminasinya, Anda harus membuangnya dan pakai media yang benar-benar steril.

3. Inokulasi

Jika media tanamnya sudah siap, tahapan yang selanjutnya yaitu penanaman atau inokulasi. Sebelum masuk ke dalam kumbung, bersihkan tubuh Anda dan semprotkan alkohol 70%. Kemudian panaskan pinset dengan menggunakan lampu spiritus.

Buka plastik pembungkus media tanam, kemudian bakar mulus botolnya. Ambil bibit dan masukkan ke bagol hingga merata. Jika sudah, tutup bagol dengan kapas. Susun kembali bagol di dalam rak hingga rapi.

Setelah inokulasi, tutup ruangan pengembangbiakan jamur hingga tidak ada sinar matahari yang masuk. Dan pastikan jangan sampai menyiramnya selama tiga hari.

4. Pemeliharaan dan Perawatan

Hal lainnya yang mesti Anda perhatikan ketika budidaya jamur enokitake adalah pemeliharaan dan perawatan. Keduanya bisa Anda lakukan dengan mudah.

3 hari setelah penanaman dan terlihat miselium tumbuh, Anda harus menyiramnya setiap hari. Penyiraman ini dilakukan di pagi atau sore hari.

Ketika miselium tumbuh hingga 3/4 botol, pindahkan ke kumbung jamur. Kemudian buka tutup kapas dan secara rutin harus disiram. Jaga juga kelembaban kumbungnya pada kelembaban 80-85% dengan suhu ideal 20-30 derajat celcius.

Baca juga: Cara Mudah Membuat Kue Semprit, Kue Favorit Lebaran

5. Jamur Siap Dipanen

Anda bisa langsung memanen jamur enoki setelah berusia 20 hingga 30 hari atau 14 hari setelah inokulasi. Supaya kesegarannya tetap terjaga, sebaiknya proses pemanenan dilakukan di sore hari.

Demikianlah cara budidaya jamur enokitake yang bisa Anda lakukan di rumah. Prosesnya memang sangat mudah, tapi akan lebih baik jika Anda belajar lebih lengkap ke orang yang berpengalaman. Sehingga hasil yang Anda peroleh lebih maksimal.

  • Penulis: Cecep S
  • Editor: Agus
Author

Sebagai penulis konten seo yang berpengalaman lebih dari 5+ tahun.

Enable Notifications OK No thanks