Indonetwork, Bisnis – Di era digital seperti saat ini, banyak orang yang berbagi foto melalui dunia maya. Kemudahan yang ditawarkan berbagai perangkat fotografi, menjadikan foto sebagai konten yang paling banyak diproduksi, disimpan, maupun dibagikan di seluruh dunia. Meskipun banyak orang yang menyimpan foto secara digital tetapi trend mencetak atau mencuci foto masih cukup digemari. Bagi Anda berminat membeli printer cuci foto terbaik, simak ulasan berikut ini.
Tips Membeli Printer Cuci Foto Terbaik
1. Pilih merk printer cuci foto yang berkualitas
Sebelum memastikan akan membeli printer cuci foto, sebaiknya Anda sudah mengetahui beberapa produsen printer foto beserta spesifikasi produknya. Dengan pengetahuan terhadap berbagai merk printer cuci foto, Anda bisa membandingkan kualitas masing-masing merk tersebut.
Untuk mengetahui kualitas masing-masing merk Anda bisa menanyakan kepada sales atau pelayan atau yang menjual printer foto portable. Selain itu, apabila ada teman atau kerabat Anda yang memberikan rekomendasi, Anda juga bisa mempertimbangkannya. Dan yang terakhir Anda bisa mencari informasi secara mandiri melalui internet terkait rekomendasi berbagai merk printer foto portable terbaik.
2. Usahakan Membeli Printer Cuci Foto dalam Keadaan Baru
Usahakan Anda membeli printer cuci foto dalam kondisi yang baru. Mengingat biasanya printer merupakan salah satu perangkat yang mudah mengalami kerusakan apabila tidak dirawat dengan baik, maka bisa saja Anda mendapatkan kondisi printer second yang tidak bagus.
Karena itu, Anda disarankan untuk membeli printer yang baru, karena selain harganya yang juga tidak terlalu mahal, Anda juga akan memperoleh garansi dari distributor dan juga pabrik yang membuat printer tersebut. Para user pun setidaknya harus tahu bagaimana memilih printer yang bagus dan murah agar setelah membeli printer tersebut tidak mudah cepat rusak dengan harga yang mahal.
3. Pastikan Kondisi Printer Cuci Foto dalam Keadan Baik
Kondisi fisik dari printer wajib untuk diperhatikan. Meskipun Anda membeli printer foto dalam kondisi baru, tetapi bisa saja printer tersebut mengalami cacat produk atau mengalami gangguan operasional. Sehingga selain melakukan cek fisik dari printer tersebut, Anda juga perlu memastikan bahwa printer foto portable dapat bekerja dengan baik tanpa ada gangguan.
4. Tanyakan Daya Tahan Printer Cuci Foto
Sebagai konsumen, Anda juga tidak perlu malu untuk menanyakan kisaran usia tahan lamanya printer cuci foto yang akan Anda beli. Dikarenakan ada beberapa printer yang memang cepat rusak, kerusakan biasanya terletak pada cartridge yang tidak tahan lama dan harganya cartridge lebih mahal dari printer itu sendiri. Lebih baik, konsultasi lah terlebih dahulu kepada customer service atau penjual yang berpengalaman terhadap feedback dari penjualannya.
5. Perhatikan Layanan Afer Sales dari Penjual
Selain melihat kondisi fisik, user juga perlu untuk memperhatikan layanan after sales dari penjual. Pilihlah penjual yang memiliki after sales yang baik, karena hal ini berhubungan erat dengan klaim garansi dan juga proses service printer apabila terjadi kerusakan. Ketika anda memilih printer dengan layanan after sales yang buruk, maka hal ini akan membuat anda juga merasa tidak nyaman.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Printer A3 Epson Terbaik dan Berkualitas
Tips Merawat Printer
Supaya umur pakai dan daya tahannya lama, merawat printer cuci foto tentu harus dilakukan secara rutin. Anda bisa mengikut tips berikut untuk menjaga priter cuci foto tetap awet.
1. Simpan printer cuci foto pada tempat yang kering
Jika Anda hendak menyimpan printer dalam waktu yang lama, sebaiknya simpan printer di tempat yang kering dan tidak lembab. Alasannya agar komponen elektronik di dalam printer tidak terkena uap air yang bisa mengakibatkan terjadinya konslet. Jika komponen elektronik pada printer sudah konslet, maka printer Anda menjadi tidak bisa digunakan dan harus di service ke service center.
2. Matikan Printer dengan Benar
Jika Anda telah selesai menggunakan printer, matikan printer dengan benar agar printer bisa menyesuaikan diri untuk berada dalam kondisi mati. Mengapa printer harus dicabut dengan aman seperti halnya mencabut flashdisk dari komputer?
Karena jika Anda mencabut langsung koneksi kabel USB printer ke komputer atau laptop Anda. Apalagi jika Anda langsung mencabut kabel power printer dari stopkontak, maka roda penggerak dan head printer tidak akan kembali ke posisi awal dengan sempurna dan hal tersebut bisa menimbulkan kerusakan permanen pada printer.
4. Bersihkan Bagian dalam Printer
Jika printer cuci foto tidak digunakan dalam waktu lama, maka printer tersebut akan berpotensi kotor karena debu. Agar debu tidak menempel pada printer, meskipun tidak digunakan dalam waktu yang lama, Anda harus menjaga kebersihan printer secara teratur. Jangan sampai ada benda asing yang masuk ke dalam printer sehingga menyebabkan printer macet dan tidak awet.
Nah, untuk menjaga kebersihan printer, cobalah untuk menyemprot printer dengan dust off atau gunakan semprotan angin lainnya. Karena debu yang menempel pada printer, khususnya di bagian dalam printer, bisa mengakibatkan rusaknya head printer. Selain itu, Anda juga pasti tidak mau kan printernya terlihat kotor?
5. Intensif Menghidupkan Printer
Meskipun Anda tidak menggunakan printer untuk mencetak sesuatu ke dalam kertas, alangkah baiknya untuk membiasakan printer berada dalam kondisi hangat. Caranya adalah dengan menghidupkan printer setidaknya seminggu sekali. Hal ini bertujuan untuk menjaga kehangatan tinta printer, baik tinta cartridge ataupun tinta refill atau infus, agar kembali encer dan tidak mengering pada selang menuju head printer.
Sebelum membeli printer cuci foto, Anda perlu mempertimbangkan merek printer, kondisi, dan layanan after sales yang ditawarkan. Apabila budget mencukupi, pilih printer cuci foto baru daripada second untuk penggunaan yang lebih awet dan masih bisa klaim garansi.
Lalu agar awet dan usia pakai lebih lama, lakukan perawatan printer cuci foto dengan cara simpan di tempat yang kering, rutin membersihkan bagian dalam, hingga perhatikan on/off saat sedang digunakan atau tidak.
Editor: Langgeng Irma S.
