Indonetwork.co.id (Makassar) – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memfasilitasi 100 pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kreatif Makassar mengikuti Seri Kelas Keuangan UKM Kreatif bertema “Permodalan dan Pengelolaan Keuangan Syariah UKM Kreatif” di Gammara Hotel Makassar.

Selama tiga hari, 100 pelaku UKM Kreatif Makassar mendapat bimbingan terkait pengelolaan keuangan pribadi dan usaha melalui seminar, workshop, dan pelatihan.

Baca juga: Berikut Ini Trik Cermat Antisipasi Kegagalan Berbisnis

Dalam kesempatan tersebut, Bekraf juga menggandeng perbankan syariah, yaitu Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah untuk menjelaskan permodalan dan pembiayaan syariah.

“Bekraf ingin para pelaku UKM Kreatif paham sistem perbankan dan permodalan syariah, mengetahui dasar membuat kerangka usaha yang baik dan pelaporan keuangan yang tepat,” ucap Direktur Akses Perbankan Bekraf, Restog K. Kusuma.

Dengan demikian kata Kusuma, mereka (pelaku usaha) dapat membesarkan bidang usahanya dengan mengajukan modal ke perbankan syariah untuk perluasan usaha.

100 pelaku UKM Kreatif di Makassar yang hadir sudah memiliki brand, telah menjalankan usaha selama satu tahun, dan memiliki rencana ekspansi usaha.

Pada kesempatan itu, Designer and Owner Indah Mutiara Lombok, Indah Purwanti N menceritakan kisah sukses bisnis miliknya untuk memotivasi peserta mengembangkan usaha mereka.

Bukan hanya itu, praktisi keuangan Mohammad B. Teguh juga mengisi seminar yang memberikan pemahaman ekonomi syariah kepada peserta.

Gelaran tersebut juga disempurnakan sesi workshop oleh konsultan bisnis sekaligus Founder and CEO QM Financial Ligwina Hananto. Dalam workshop itu, Ligwina menjelaskan pembuatan rencana bisnis dan analisa keuangan yang tepat.

Memperkenalkan Aplikasi Akutansi Untuk UKM
Sedangkan penjelasan soal permodalan untuk UKM diisi oleh perwakilan BNI Syariah memaparkan permodalan dan pembiayaan syariah. Bekraf juga bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) untuk memberikan pelatihan penggunaan aplikasi akuntansi SI APIK.

SI APIK adalah aplikasi akuntansi yang dibuat BI sebagai pencatatan informasi keuangan usaha secara sederhana. Pencatatan laba rugi, arus kas, dan neraca keuangan bisa dilakukan melalui aplikasi ini yang bisa diunduh secara gratis pada smartphone.

“History record keuangan usaha bisa digunakan sebagai evaluasi keuangan dan pengajuan pembiayaan ke perbankan. Dengan SI APIK, pelaku UKM Kreatif bisa mencatat keuangan mereka dengan mudah dimanapun mereka berada,” tambah Restog.

Acara tersebut diakhiri dengan seminar bertema “Membangun Jiwa Wirausaha” disampaikan oleh COO INA Isdev, Ano Sajid.

“Kami berharap, acara kami ini bisa membekali pelaku UKM Kreatif yang berencana ekspansi usaha mereka,” pungkas Restog K. Kusuma.

Dedy Mulyadi

Author

Enable Notifications OK No thanks