Indonetwork, BudidayaAktivitas bercocok tanam secara hidroponik menjadi salah satu hal menarik saat ini. Bagi pecinta perkebunana dan berbagai tanaman, hidroponik bisa menjadi salah satu metode menanam tanpa tanah yang bisa dimanfaatkan pengguna yang minim lahan bercocok tanam.

Selain memperhatikan tanaman apa saja yang bisa ditanam, Anda tentu harus memiliki alat dan bahan hidroponik untuk menunjang pertumbuhan sayuran atau buah.

Lantas apa saja alat dan bahan hidroponik yang perlu dimiliki sebelum mulai bercocok tanaman dengan metode hidroponik? Selengkapnya berikut ini ulasannya.

Alat Hidroponik

Setidaknya Anda perlu memiliki alat-alat berikut sebelum mulai mengelola tanaman hidroponik.

1. Reservoir Nutrisi

  • Tempat untuk menyimpan larutan nutrisi yang akan disalurkan ke tanaman.
  • Pompa Air: Digunakan untuk mengalirkan larutan nutrisi dari reservoir ke sistem hidroponik.

2. Sistem Irigasi

  • Beberapa jenis, seperti sistem NFT (Nutrient Film Technique), DWC (Deep Water Culture), Drip System, atau sistem lainnya yang mengalirkan larutan nutrisi ke akar tanaman.

3. Wadah Tumbuh (Pot atau Tray)

  • Wadah di mana tanaman ditanam dan mendukung sistem hidroponik tertentu.

4. Media Tanam

  • Bisa berupa rock wool, perlite, vermiculite, cocopeat, atau campuran dari beberapa bahan tersebut.

5. Pompa Udara dan Aerasi (jika menggunakan DWC)

  • Untuk memberikan oksigen kepada akar tanaman dalam sistem DWC.

6. pH Meter

  • Untuk mengukur tingkat keasaman (pH) larutan nutrisi.

7. EC/TDS Meter

  • Berguna untuk mengukur kepadatan listrik (EC) atau total padatan terlarut (TDS) dalam larutan nutrisi.

8. Timer

  • Digunakan untuk mengatur periode penyiraman dan pemberian nutrisi.

9. Alat Ukur Suhu

  • Mengukur suhu air dalam reservoir atau sistem hidroponik.

Bahan Nutrisi

Sementara itu untuk nutrisinya, Anda bisa menyiapkan bahan-bahan berikut ini:

1. Pupuk Hidroponik

  • Campuran garam mineral esensial yang diperlukan tanaman untuk tumbuh.

2. Air Bersih

  • Air sangat penting untuk membuat larutan nutrisi yang baik.

Perlengkapan Tambahan (Opsional)

3. Penutup Tanaman

  • Digunakan untuk melindungi tanaman dari cahaya langsung atau mengurangi penguapan air.

4. Sistem Pencahayaan (Jika Diperlukan)

  • Lampu tumbuh untuk memberikan cahaya tambahan jika tanaman tidak mendapatkan cukup sinar matahari.

5. Alat Pembasmi Hama dan Penyakit

  • Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tanaman.

6. Pengukur Kelembaban

  • Untuk mengukur tingkat kelembaban di sekitar tanaman.

Baca Juga: 9 Tips Memilih Paranet yang Bagus untuk Tanaman

Cara Menanam Sayuran dan Buah Hidroponik di Rumah

cara menanam tanaman hidroponik
Sumber: Pexels

Berikut adalah langkah-langkah cara menanam sayuran dan buah hidroponik di rumah:

1. Persiapan

  • Pilih jenis tanaman yang ingin ditanam: Pilihlah jenis tanaman yang mudah ditanam dan sesuai dengan iklim di daerah Anda. Beberapa jenis sayuran dan buah yang cocok untuk ditanam secara hidroponik adalah kangkung, bayam, sawi, selada, stroberi, dan melon.
  • Siapkan media tanam hidroponik: Ada berbagai macam media tanam hidroponik yang bisa Anda gunakan, seperti rockwool, cocopeat, kerikil hidroton, dan perlite.
  • Siapkan larutan nutrisi hidroponik: Anda dapat membuat larutan nutrisi hidroponik sendiri atau membelinya di toko pertanian.
    Siapkan peralatan hidroponik: Peralatan hidroponik yang dibutuhkan antara lain net pot, wadah, pompa air, dan timer.

2. Penyemaian

  • Semai benih tanaman di media tanam.
  • Simpan benih di tempat yang teduh dan lembab.
  • Siram benih secara berkala.

3. Penanaman

  • Pindahkan bibit tanaman ke net pot.
  • Pasang net pot ke dalam wadah hidroponik.
  • Tuangkan larutan nutrisi hidroponik ke dalam wadah.

4. Perawatan dan panen

  • Siram tanaman secara berkala dengan larutan nutrisi hidroponik.
  • Pastikan tanaman mendapatkan cukup cahaya matahari.
  • Jaga kebersihan wadah hidroponik
  • Selanjutnya panen tanaman ketika sudah siap.

Jenis-jenis Media Tanam Hidroponik

Media tanam dalam sistem hidroponik berfungsi sebagai penyangga akar tanaman dan tempat penempatan tanaman. Berikut adalah beberapa jenis media tanam hidroponik yang umum digunakan:

1. Rock Wool

Rock wool adalah serat yang terbuat dari batuan vulkanik. Media ini memiliki struktur serat yang memberikan penyangga yang baik untuk akar tanaman. Rock wool memiliki daya serap air dan udara yang baik

2. Perlite

Perlite adalah bahan ringan yang terbuat dari material vulkanik yang dipanaskan hingga ekspansi. Bahan ini memiliki struktur berpori yang baik untuk penyediaan oksigen dan drainase yang efisien.

3. Vermiculite

Vermiculite adalah mineral yang diperoleh dari proses pemanasan mika. Media ini ringan, memiliki kapasitas penyerapan air yang baik, dan membantu penyimpanan nutrisi.

4. Cocopeat (Kokos Fiber)

Cocopeat adalah serat yang berasal dari kulit kelapa. Media ini ringan, memiliki daya serap air tinggi, dan memberikan struktur yang baik untuk akar tanaman. Cocopeat dapat digunakan sendiri atau dicampur dengan perlite atau vermiculite.

5. Serat Kelapa (Coir Fiber)

Serat kelapa adalah serat yang berasal dari kulit luar kelapa. Media ini cukup ringan, memiliki daya serap air yang baik, dan tahan terhadap pembusukan.

6. Hydroton (Expanded Clay Pebbles)

Hydroton adalah bola lempung yang diperoleh dengan memanaskan lempung hingga mengembang. Media ini ringan, memiliki struktur berpori, dan memberikan stabilitas untuk tanaman.

7. Perlite dan Vermiculite Mix

Perlite dan vermiculite mix adalah campuran dua jenis media tanam, yaitu perlite dan vermiculite, yang digunakan dalam berbagai sistem bercocok tanam, termasuk sistem hidroponik dan pertanian tanpa tanah (soilless agriculture). Kedua bahan ini sering digunakan bersama-sama karena keduanya memiliki karakteristik yang saling melengkapi.

8. Aeroponik (Air Stone)

Dalam sistem hidroponik aeroponik, akar tanaman menggantung di udara, dan nutrisi disemprotkan secara terus menerus. Media ini bisa berupa udara, dan akar tanaman mendapatkan nutrisi dari semprotan air.

9. Sistem Air (Deep Water Culture – DWC)

Deep Water Culture (DWC) adalah salah satu jenis sistem hidroponik di mana akar tanaman ditempatkan dalam larutan air yang kaya nutrisi. Sistem ini disebut “Deep Water” karena akar tanaman terendam sepenuhnya dalam air, dan “Culture” karena mencakup kultur tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. DWC adalah salah satu sistem hidroponik yang sederhana dan efektif.

10. NFT (Nutrient Film Technique)

Dalam sistem NFT, akar tanaman ditempatkan pada saluran cairan tipis yang mengalirkan larutan nutrisi. Meskipun tidak ada media tanam yang solid, akar tetap mendapatkan nutrisi dari larutan yang mengalir.

Baca Juga: Cara Budidaya Tanaman Kacang Tanah dan Manfaatnya

Itulah ulasan mengenai alat dan bahan hidroponik yang wajib dimiliki sebelum bercocok tanam. Pemilihan media tanam tergantung pada jenis tanaman, kebutuhan nutrisi tanaman, dan sistem hidroponik yang digunakan. Penting untuk memilih media yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dan sistem hidroponik yang diterapkan.


Indonetwork.co.id merupakan pioner marketplace B2B yang berdiri sejak 2001. Memiliki lebih dari 8.000 kategori barang dan ada lebih dari 1 juta pelaku bisnis yang menjadi penjual di Indonetwork.co.id.

Indonetwork tidak hanya membantu menghubungkan para pelaku bisnis, sebagai penyedia produk, dengan pelanggan, melainkan juga turut membuatkan website yang otomatis menjadi toko online sendiri milik pelaku bisnis.

Daftarkan bisnis Anda sekarang sebagai Member Indonetwork, dapatkan lebih banyak customer dan penjualan.

Editor: Langgeng Irma S.

Author

Enable Notifications OK No thanks