Indonetwork, Bahan Bangunan – Ciri septic tank penuhSeptic tank yang penuh tentu akan menimbulkan berbagai masalah. Salah satunya akan menimbulkan bau yang tidak sedap menguap di seluruh ruangan.

Bau septic tank yang bocor tentu sangat menganggu penghuni rumah. Hal ini juga mengindikasikan bahwa septic tank sudah penuh dan sudah harus disedot.

Selain itu terdapat beberapa ciri septic tank penuh lainnya. Apa saja itu? Simak beberapa tanda ini.

Ciri septic tank penuh dan penyebabnya

Berikut ini beberapa tanda septic tank penuh, antara lain:

1. Perlambatan Drainase

Air di wastafel, bak mandi, atau toilet mengalir lebih lambat dari biasanya. Ini bisa menjadi tanda bahwa septic tank sudah penuh dan membutuhkan pengurasan.

2. Bau Tak Sedap

Bau yang tidak sedap di sekitar area septic tank atau saluran pembuangan bisa menjadi indikasi bahwa sistem tidak berfungsi dengan baik. Ini mungkin disebabkan oleh penumpukan gas dan zat-zat berbau yang terjebak di dalam tanki.

3. Peningkatan Level Cairan di Area Drainase

Peningkatan level air atau genangan di area drainase atau tanah di sekitar septic tank mungkin menandakan bahwa sistem tidak dapat menyerap cairan limbah dengan baik.

4. Peningkatan Frekuensi Pumping Septic Tank

Jika Anda harus memompa septic tank dengan lebih sering dari biasanya, ini mungkin menunjukkan bahwa tanki sudah penuh dan tidak mampu menampung limbah lagi.

5. Perubahan Warna Rumput atau Tanaman

Jika tanaman di sekitar area drainase atau septic tank mengalami perubahan warna atau pertumbuhan yang tidak normal, hal ini bisa menunjukkan adanya masalah pada sistem septic tank.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau Septic Tank yang Menguap, Ampuh!

Kenapa septic tank cepat penuh?

septic tank
Sumber: Unsplash

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan septic tank cepat penuh, antara lain:

1. Ukuran Septic Tank yang Tidak Sesuai

Ukuran septic tank harus disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah. Jika ukuran septic tank terlalu kecil, maka akan cepat penuh.

2. Kurangnya Bakteri Pengurai

Bakteri pengurai berperan penting dalam mengolah limbah cair di septic tank. Jika jumlah bakteri pengurai kurang, maka limbah cair tidak akan terurai dengan sempurna dan menyebabkan septic tank cepat penuh.

3. Sampah Padat yang Dibuang ke Kloset

Sampah padat seperti tisu, pembalut, dan plastik dapat menyumbat saluran drainase dan menyebabkan septic tank cepat penuh.

4. Penggunaan Deterjen yang Berlebihan

Deterjen yang berlebihan dapat membunuh bakteri pengurai di septic tank. Alhasil, berkurangnya bakteri pengurai dapat menyebabkan septic tank cepat penuh.

5. Saluran Udara yang Tersumbat

Saluran udara berfungsi untuk mengeluarkan gas dari septic tank. Jika saluran udara tersumbat, maka gas akan tertahan di dalam septic tank dan menyebabkan septic tank cepat penuh.

Lalu, Apa yang Terjadi Jika Septic Tank Penuh?

Jika septic tank penuh atau tidak berfungsi dengan baik, beberapa masalah dapat muncul, yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, kesehatan, dan keuangan. Berikut adalah beberapa dampak dan masalah yang dapat timbul jika septic tank penuh:

1. Pencemaran Lingkungan

Jika septic tank tidak dapat menampung limbah dengan baik, limbah dapat mencemari tanah dan air di sekitarnya. Ini dapat menghasilkan pencemaran air tanah dan air permukaan, yang berdampak negatif pada ekosistem lokal dan kesehatan manusia.

2. Bau Tidak Sedap

Penumpukan limbah dalam septic tank yang penuh dapat menghasilkan bau yang tidak sedap di sekitar area septic tank. Bau ini dapat meresahkan penghuni rumah dan tetangga.

3. Backup Saluran Pembuangan

Jika septic tank penuh, limbah dapat mencemari saluran pembuangan dan menyebabkan pencemaran kembali ke dalam rumah. Ini dapat terjadi dalam bentuk meluapnya kloset, wastafel, atau bak mandi.

4. Kerusakan Tanaman dan Tanah

Limbah yang mencemari tanah dapat merusak tanaman dan tanah di sekitarnya. Ini dapat menyebabkan perubahan warna atau pertumbuhan tanaman yang tidak normal.

6. Kerusakan Sistem Septic Tank

Tekanan tambahan pada sistem septic tank yang penuh dapat menyebabkan kerusakan struktural atau kebocoran pada tanki, pipa, atau komponen lainnya.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Septic Tank Biotech

Berapa Lama Septic Tank Harus Disedot?

Cara Pemasangan Septic Tank Biotech
Sumber: Bing

Frekuensi penyedotan septic tank tergantung pada beberapa faktor, antara lain:

  • Ukuran septic tank: Septic tank yang lebih kecil perlu disedot lebih sering daripada septic tank yang lebih besar.
  • Jumlah penghuni rumah: Semakin banyak penghuni rumah, semakin banyak limbah yang dihasilkan, sehingga septic tank perlu disedot lebih sering.
  • Jenis septic tank: Septic tank konvensional perlu disedot lebih sering daripada septic tank biofilter.
    Kebiasaan penghuni rumah: Jika penghuni rumah sering membuang sampah padat ke kloset, maka septic tank perlu disedot lebih sering.
  • Kondisi tanah: Jika tanah di sekitar septic tank tidak memiliki daya serap yang baik, maka septic tank perlu disedot lebih sering.

Secara umum, septic tank perlu disedot setiap 2-5 tahun sekali. Namun, jika Anda melihat tanda-tanda septic tank penuh seperti bau tak sedap, saluran air tersumbat, dan rembesan air, maka Anda perlu segera menyedot septic tank.
Maka dari itu bagi Anda yang menguras septic tank, pilihlah layanan sedot wc terbaik.

Pastikan layanan tersebut menggunakan peralatan dan teknologi yang modern dan efisien untuk melakukan sedot WC. Peralatan yang baik dapat memastikan pekerjaan dilakukan dengan cepat dan efektif. Demikian ciri-ciri septic tank penuh dan sudah harus disedot. Semoga bermanfaat.


Indonetwork.co.id merupakan pioner marketplace B2B yang berdiri sejak 2001. Memiliki lebih dari 8.000 kategori barang dan ada lebih dari 1 juta pelaku bisnis yang menjadi penjual di Indonetwork.co.id.

Indonetwork tidak hanya membantu menghubungkan para pelaku bisnis, sebagai penyedia produk, dengan pelanggan, melainkan juga turut membuatkan website yang otomatis menjadi toko online sendiri milik pelaku bisnis.

Daftarkan bisnis Anda sekarang sebagai Member Indonetwork, dapatkan lebih banyak customer dan penjualan.

Editor: Langgeng Irma S.

Author

Enable Notifications OK No thanks