Indonetwork, Bahan Kimia – Briket dan arang adalah salah satu bahan bakar alternatif yang tak asing lagi digunakan untuk berbagai keperluan. Salah satunya bahan bakar memasak. Namun meskipun terlihat mirip, arang dan briket ternyata memiliki beberapa perbedaan. Apa saja itu? Berikut ini perbedaan briket dan arang beserta uraian penjelasannya.
Apa Itu Briket?
Briket, juga dikenal sebagai arang briket atau briket arang, adalah bentuk padat dari arang yang dihasilkan melalui pemadatan dan pengeringan bahan baku biomassa yang mengandung karbon, seperti serbuk kayu, tempurung kelapa, serbuk gergaji, jerami, kertas daur ulang, atau limbah pertanian.
Proses pembuatan briket ini melibatkan kompresi bahan baku menjadi bentuk padat, sering kali dengan bantuan perekat atau tanpa perekat, dan pengeringan untuk menghilangkan kelembaban.
Briket memiliki berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari batangan silinder, kotak persegi, hingga bentuk bola, tergantung pada metode pembuatan dan alat pemadatan yang digunakan. Briket memiliki beberapa keunggulan, termasuk efisiensi energi, daya bakar yang tahan lama, rendah asap, dan membantu dalam pengelolaan limbah biomass
Apa Itu Arang?
Arang adalah bahan padat yang dihasilkan dari proses pemanasan atau pirolisis bahan organik, seperti kayu, tempurung kelapa, batubara, atau biomassa lainnya, dengan sedikit atau tanpa oksigen. Proses ini menghilangkan sebagian besar komponen organik, termasuk air dan senyawa kimia lainnya, meninggalkan residu berupa karbon yang tinggi.
Baca Juga:Â Perbedaan Arang Aktif dan Arang Biasa yang Harus Anda Tahu
Perbedaan Briket dan Arang
Briket dan arang adalah dua bentuk padat dari bahan bakar yang memiliki perbedaan dalam hal cara pembuatan, komposisi, dan sifat. Berikut adalah perbedaan utama antara briket dan arang.
Proses Pembuatan
Briket
Briket dibuat melalui pemadatan bahan baku biomassa seperti serbuk kayu, tempurung kelapa, atau limbah pertanian dengan atau tanpa tambahan bahan perekat. Bahan baku ini dicetak dan dipadatkan dengan menggunakan mesin pencetak briket, kemudian dikeringkan untuk menghasilkan bentuk padat.
Arang
Arang dihasilkan melalui proses pirolisis, yaitu pemanasan bahan organik seperti kayu atau tempurung kelapa pada suhu tinggi dengan sedikit atau tanpa oksigen. Proses ini menghilangkan sebagian besar komponen organik dan menghasilkan karbon yang tinggi.
Komposisi
Briket
Briket terutama terdiri dari bahan baku biomassa, seperti serbuk kayu, tempurung kelapa, atau limbah pertanian. Bahan ini mungkin dicampur dengan bahan perekat atau tanpa perekat.
Arang
Arang terutama terdiri dari karbon yang tinggi, dengan sedikit kadar air dan senyawa organik lainnya setelah proses pirolisis.
Kandungan Karbon dan Energi
Briket
Kandungan karbon dan energi briket lebih rendah dibandingkan dengan arang. Namun, briket masih memiliki nilai energi yang cukup tinggi dan cocok sebagai bahan bakar alternatif.
Arang
Arang memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi daripada briket, sehingga memberikan nilai energi yang lebih tinggi per unit berat.
Kekerasan dan Ketahanan
Briket
Briket memiliki kekerasan yang lebih rendah dibandingkan dengan arang, namun cukup kuat untuk digunakan sebagai bahan bakar.
Arang
Arang memiliki kekerasan yang lebih tinggi dan lebih padat dibandingkan briket.
Penggunaan dan Aplikasi
Briket
Briket umumnya digunakan untuk memasak, pemanas, atau sebagai bahan bakar dalam berbagai aplikasi domestik dan industri.
Arang
Arang digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, pemanas, dan juga sebagai bahan baku untuk produksi arang aktif yang memiliki berbagai aplikasi, termasuk penyaringan air, pengobatan, dan industri lainnya.
Penggunaan Briket
Briket digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak di kompor arang, kompor tungku, atau alat pemanggang portabel. Briket memberikan panas yang stabil dan tahan lama untuk memasak makanan.
Pemanas Ruangan
Briket dapat digunakan sebagai sumber panas untuk memanaskan ruangan di tempat-tempat yang membutuhkan pemanasan tambahan.
Industri dan Produksi Energi
Briket digunakan dalam industri sebagai bahan bakar untuk proses pemanasan, seperti di industri kayu, pabrik bata, dan industri lainnya.
Restoran dan Kafe
Briket digunakan dalam restoran, kafe, atau tempat makan untuk memasak makanan dengan metode panggang atau bakar.
Festival dan Acara Luar Ruangan
Briket sering digunakan dalam festival atau acara luar ruangan, seperti pesta barbekyu, kemping, dan piknik sebagai bahan bakar untuk memasak makanan.
Penggunaan Arang
Pemanfaatan arang sangat beragam dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:
Memasak
Arang digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak makanan di barbekyu, kompor arang, dan tungku. Arang memberikan panas yang tinggi dan tahan lama, sehingga cocok untuk memasak daging, sayuran, dan makanan lainnya.
Pemanas Ruangan
Arang juga dapat digunakan sebagai sumber panas untuk memanaskan ruangan, terutama dalam kondisi darurat atau jika bahan bakar lain tidak tersedia.
Industri dan Manufaktur
Arang digunakan dalam industri metalurgi dan manufaktur sebagai bahan bakar untuk proses pemanasan tinggi, seperti peleburan logam dan produksi besi.
Penggunaan Medis
Arang aktif, yang merupakan bentuk arang yang telah diolah lebih lanjut, digunakan dalam pengobatan untuk menyerap racun dan zat berbahaya dalam sistem pencernaan manusia.
Penyaringan Air
Arang aktif digunakan dalam penyaringan air untuk menghilangkan kontaminan dan bahan kimia berbahaya dari air minum dan air limbah.
Penggunaan Industri Kimia
Arang aktif digunakan dalam industri kimia sebagai adsorben untuk memisahkan atau membersihkan senyawa kimia dari campuran.
Baca Juga:Â 5 Manfaat Karbon Aktif dalam Kehidupan Sehari-hari
Demikian ulasan mengenai perbedaan briket dan arang beserta peggunaannya. Kedua bahan bakar ini memiliki kegunaan yang penting dalam berbagai konteks, baik untuk memasak, pemanas, industri, maupun aplikasi medis.
Pemilihan antara briket dan arang tergantung pada preferensi, ketersediaan, dan tujuan penggunaan. Bagi Anda yang membutuhkan briket dan arang untuk berbagai kebutuhan, Indonetwork jual briket arang dengan harga dan kualitas terbaik.
Editor: Langgeng Irma S.