Indonetwork, Elektronik – Trafo atau transformator adalah perangkat listrik yang mengubah bentuk energi listrik menjadi suatu bentuk energi listrik yang lainnya. Nilai tegangan listrik yang dihasilkan oleh transformator ditentukan oleh kebutuhan energi listrik.

Trafo terdiri dari dua kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Kumparan primer terhubung dengan sumber tegangan listrik, sedangkan kumparan sekunder terhubung dengan beban.
Prinsip kerja trafo adalah berdasarkan induksi elektromagnetik.

Arus listrik yang mengalir pada kumparan primer menimbulkan medan magnetik. Medan magnetik ini menginduksi arus listrik pada kumparan sekunder.

Nilai tegangan listrik pada kumparan sekunder berbanding terbalik dengan jumlah lilitan kumparan sekunder terhadap jumlah lilitan kumparan primer. Ada beberapa jenis trafo listrik, misalnya saja trafo CT dan Non CT. Lantas apa pengertian dan perbedaan keduanya? Selengkapnya berikut ini ulasannya.

Pengertian Trafo CT

Trafo CT adalah jenis transformator yang dirancang khusus untuk mengukur arus listrik. Cara kerjanya menghasilkan arus keluaran yang proporsional dengan arus masukan, tetapi dengan tingkat tegangan yang jauh lebih rendah.

Trafo CT umumnya digunakan untuk mengukur arus di dalam sirkuit listrik dan menyediakan sinyal keluaran yang sesuai untuk peralatan pengukuran dan proteksi. Fungsi utama trafo CT adalah untuk memberikan representasi yang akurat tentang arus listrik yang mengalir melalui konduktor yang dilaluinya.

Pengertian Trafo Non CT

Trafo non-CT adalah istilah umum yang mencakup semua jenis transformator selain transformator arus (CT). Dalam kebanyakan kasus, trafo non-CT disebut sebagai transformator tegangan (voltage transformer) karena biasanya digunakan untuk mengukur atau menghasilkan tegangan.

Trafo non-CT dapat digunakan untuk mengubah tegangan dari tingkat yang lebih tinggi menjadi tingkat yang lebih rendah atau sebaliknya. Trafo jenis ini sering ditemui dalam sistem tenaga listrik untuk mengukur tegangan atau memberikan tegangan yang aman untuk peralatan pengukuran dan kontrol.

Baca Juga: Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Trafo Panas

Lantas, Apa Perbedaan Trafo CT dan Non CT?

perbedaan trafo ct dan non ct
Sumber: ebay

Perbedaan antara trafo CT (Current Transformer) dan trafo non-CT (non-Current Transformer) terletak pada fungsi dan tujuan utama penggunaannya. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

Fungsi Utama

  • Trafo CT (Current Transformer)
    Fungsi utama trafo CT adalah mengukur arus listrik. Trafo CT menghasilkan arus keluaran yang proporsional dengan arus masukan, tetapi dengan tingkat tegangan yang jauh lebih rendah. Ini memungkinkan pemantauan dan pengukuran arus listrik tanpa perlu menangani tingkat tegangan yang tinggi.
  • Trafo Non-CT (non-Current Transformer)
    Trafo non-CT tidak dirancang khusus untuk mengukur arus, tetapi biasanya digunakan untuk mengubah tingkat tegangan dari tinggi ke rendah atau sebaliknya. Trafo non-CT juga dapat digunakan untuk tujuan lain dalam sistem kelistrikan, seperti memasok tegangan yang aman untuk peralatan pengukuran dan kontrol.

Penggunaan Umum

  • Trafo CT
    Digunakan di dalam sistem tenaga listrik untuk memberikan representasi arus listrik yang akurat dan aman untuk peralatan pengukuran, proteksi, dan pemantauan.
  • Trafo Non-CT
    Digunakan untuk mengubah tingkat tegangan, baik untuk tujuan pengukuran, proteksi, atau untuk memastikan bahwa tegangan yang diberikan pada peralatan pengukuran dan kontrol sesuai dan aman.

Rasio Transformasi

  • Trafo CT
    Dirancang dengan rasio transformasi yang sesuai untuk menghasilkan arus keluaran yang sesuai dengan arus masukan. Rasio transformasi CT biasanya tinggi untuk menghasilkan arus keluaran yang rendah, sesuai dengan kebutuhan peralatan pengukuran.
  • Trafo Non-CT
    Rasio transformasi pada trafo non-CT dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan sistem. Trafo jenis ini mungkin dirancang untuk meningkatkan atau menurunkan tingkat tegangan sesuai dengan aplikasi tertentu.

Pengukuran Arus

  • Trafo CT
    Dikhususkan untuk pengukuran arus listrik dan memberikan keluaran yang tepat proporsional dengan arus yang mengalir di konduktor yang dilaluinya.
  • Trafo Non-CT
    Tidak dirancang khusus untuk pengukuran arus listrik, tetapi fokus pada perubahan tingkat tegangan.

Baca Juga: 6 Penyebab yang Mengakibatkan Trafo Listrik Rusak

Fungsi Trafo CT dan Non CT untuk Industri

perbedaan trafo ct dan non ct
Sumber: Chint Indonesia Jakarta

Fungsi Trafo CT

Trafo CT memiliki beberapa fungsi penting dalam industri, antara lain:

Melakukan proteksi peralatan listrik

Trafo CT dapat digunakan untuk mendeteksi arus listrik yang berlebihan. Arus listrik yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik. Dengan mendeteksi arus listrik yang berlebihan, maka dapat dilakukan tindakan pencegahan untuk melindungi peralatan listrik dari kerusakan.

Mengontrol peralatan listrik

Trafo CT dapat digunakan untuk mengendalikan peralatan listrik. Misalnya, trafo CT dapat digunakan untuk mengatur kecepatan motor listrik.

Melakukan pengukuran konsumsi daya

Trafo CT dapat digunakan untuk mengukur konsumsi daya listrik. Konsumsi daya listrik dapat digunakan untuk menghitung biaya listrik yang harus dibayarkan.

Fungsi Trafo Non CT

Sementara itu, trafo non CT berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dan mengubah tegangan listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya. Alat ini juga dapat mengubah daya listrik dari daya besar ke daya kecil atau sebaliknya.

Trafo non CT memiliki beberapa fungsi penting dalam industri, antara lain:

Menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit listrik ke konsumen

Trafo non CT digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit listrik ke konsumen. Trafo non CT dapat digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah agar aman untuk digunakan oleh konsumen.

Menyalurkan tenaga listrik ke peralatan listrik

Trafo non CT digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik ke peralatan listrik, seperti lampu, peralatan elektronik, dan mesin. Trafo non CT dapat digunakan untuk mengubah tegangan listrik dari tegangan jaringan ke tegangan yang sesuai dengan kebutuhan peralatan listrik.

Melakukan konversi daya listrik

Trafo non CT dapat digunakan untuk mengkonversi daya listrik dari daya besar ke daya kecil atau sebaliknya. Misalnya, trafo non CT dapat digunakan untuk mengkonversi daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah dan daya kecil.

Demikian ulasan mengenai perbedaan trafo CT dan non CT serta fungsinya dalam industri. Dapatkan berbagai jenis trafo listrik sesuai kebutuhan industri dan bisnis Anda dari Indonetwork.

Indonetwork adalah marketplace B2B yang berdiri sejak tahun 2002 dan memilih lebih dari 1 juta seller dengan lebih dari 6.000 kategori produk. Tunggu apalagi? Yuk, buat penawaran langsung dengan seller dan lakukan transaksi aman di platform Indonetwork sekarang!

Editor: Langgeng Irma S.

Author

Enable Notifications OK No thanks