Indonetwork, Makanan– Fase-fase pada proses roasting kopi perlu Anda ketahui terlebih dulu apabila ingin terjun ke dunia barista. Roasting kopi adalah proses pemanggangan atau biasa disebut sangrai biji kopi yang masih mentah. Untuk mendapatkan cita rasa kopi yang khas, biji kopi perlu melewati beberapa proses, salah satunya adalah proses pemanggangan terlebih dahulu.

Proses roasting kopi sendiri tentu saja tidak mudah, karena ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, seperti suhu pemanggannya ,teknik roasting, jumlah biji yang di panggang, dll. Karakteristik biji kopi roasting medium bewarna lebih gelap dengan cita rasa asam dan manis, sedangkan biji kopi yang paling gelap menciptakan rasa yang lebih kuat, pahit.

tujuan roasting kopi

tujuan roasting kopi
Sumber: Freepik

Tujuan roasting kopi itu sendiri dilakukan agar menciptakan rasa yang khas, unik, enak pada kopi tersebut, serta menciptakan aroma yang kuat. Selama proses roasting, kopi banyak yang mengalami perubahan, seperti kandungan asam, protein, dan kafein. Biji kopi ternyata juga mengalami perubahan, yaitu terjadi nya perubahan kadar air, yang semula 11 persen  menjadi 4 persen. Selain itu berat dan warna juga mengalami perubahan.

Roasting kopi atau sangrai ternyata memberikan pengaruh besar terhadap hasil akhir minuman kopi itu sendiri. Cita rasa minuman kopi dipengaruhi oleh 60 persen berasal dari kebun kopi itu sendiri, di mana semua itu tergantung cuaca, iklim. Lalu 30 persen berasal dari aroma dan rasa kopi yang di roasting, dan 10 persennya lagi berasal dari barista yang menyajikan kopi tersebut.

Diawal proses roasting kopi, seorang roaster harus membuang rasa yang menggangu dalam kopi tersebut. Jika dalam proses roaster baru menyadari ada rasa yang mengganggu maka roaster itu sendiri harus membakar biji kopi lebih lama. 

Baca Juga: Jenis Mesin Kopi untuk Keperluan Bisnis Coffeeshop

fase-fase pada proses roasting kopi

fase-fase pada proses roasting kopi
Sumber: Freepik/bublikhaus

Apakah kalian tahu roasting kopi mempunyai beberapa fase mulai dari pengerigan, penguningan, pecahan pertama, roast developement, dan fase terakhir yaitu pecahan kedua. Lebih jelasnya mengenai roasting kopi mari simak pembahasan berikut ini.

Fase pertama: Pengeringan (drying)

Biji kopi mentah biasanya mengandung sekitar 7-11 persen air yang terbagi merata di seluruh struktur padat biji kopi. For your information, biji kopi tidak akan berubah warna menjadi kecokelatan selama kandungan air masih ada. Jadi ketika biji kopi yang masih raw (mentah) dimasukkan kedalam mesin roasting, biji kopi akan menyerap panas, lalu menguapkan kandungan air hingga biji kopi menjadi kering. Karena itulah, proses pengeringan ini cenderung membutuhkan panas dan energi yang cukup besar.

Fase kedua: penguningan (yellowing)

Setelah kandungan air yang tersisa dikuras dari biji kopi, reaksi pencokelatan pun dimulai. Pada tahap ini, biasanya biji kopi masih padat dan sedikit beraroama beras basmati. Namun biji kopi akan mulai  mengembang dan kulitnya yang tipis akan mengelupas (yang menyerupai sekam).

Pada bagian ini, sekam itu akan dipisahkan dari biji yang sedang disangrai melalui sistem aliran udara dalam roaster. Kumpulan kulit sekam biji kopi ini kemudian dipisahkan untuk mencegah risiko kebakaran (dalam mesin) karena sifatnya yang tipis sehingga mudah terbakar.

Fase ketiga: Pecahan pertama (first crack)

Ketika biji kopi mulai berganti kecokelatan pada proses yellowing, terjadi semacam pencampuran antara gas karbondioksida dan air yang sama menguap didalam biji kopi. Ketika tekanan dua elemen ini mencapai puncaknya biji kopi akan mulai terbuka, dan pada level inilah biji-biji kopi akan memecah. Fase ini disebut juga dengan istilah cracking.

Proses ini bisa kita ketahui melalui bunyi yang renyah, seperti bunyi kacang yang pecah. Pada tahap ini pula segala karakter dan  rasa-rasa yang familiar dari biji kopi akan mulai tumbuh dan terbentuk.

Fase keempat: Roast development

Setelah cracking pertama, biji kopi cenderung bertekstur lebih lembut dipermukaannya tapi belum secara keseluruhan. Fase roasting ini menentukan warna akhir dari biji kopi dan termasuk juga derajat roastingnya.

Fase kelima: Pecahan kedua (second crack)

Biji kopi kembali memecah untuk kedua kalinya pada fase ini, namun dengan suara lebih ringan dan lembut. Second crack merupakan fase di mana minyak alami (oil) pada kopi akan muncul ke permukaan biji. Disertai dengan karakteristik acidity kopi yang sudah berkurang lebih banyak. Hal ini pun akan membuat rasa-rasa jenis baru mulai berkembang.

Baca Juga: 5 Distributor Sirup Perasa Minuman Terbaik Indonesia

Dari rangkuman di atas, rupanya ada beberapa fase atau tahapan dalam proses roasting kopi untuk menghasilkan kopi bercita rasa nikmat. Bagi Anda yang membutuhkan jasa roasting kopi, bisa menghubungi Wullinary Global Indonesia. Tak hanya memiliki layanan roasting kopi berkualitas, Wullinary Global Indonesia juga menyediakan biji kopi yang sudah dikemas dalam berbagai ukuran, mulai dari 200 g, 500 g, 1 kg, 2 kg.

Penulis: Muhammad Pemuka Bangsaraja & Muhammad Nabil Musyary

Editor: Langgeng Irma Salugiasih

Enable Notifications OK No thanks