Indonetwork, TransportasiAnda pasti tidak asing dengan fasilitas publik bernama escalator ini. Escalator artinya yaitu tangga berjalan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), eskalator adalah tangga dengan anak-anak tangga yang bergerak naik atau turun sebagai bagian dari rangkaian rantai angkut tidak berujung yang bergerak terus-menerus yang dikendalikan dengan motor listrik. Biasanya eskalator dilengkapi dengan pegangan yang ikut bergerak (terdapat di hotel-hotel besar, toko serba ada, stasiun, bandar udara).

Eskalator termasuk transportasi vertikal yang mempunyai fungsi yang sama seperti lift, yaitu untuk mengangkut orang atau barang secara vertikal. Namun, bedanya dengan lift, jumlah lantai yang dapat dicapai oleh eskalator terbatas hanya beberapa lantai saja. Sementara lift mampu bergerak hingga 20 lantai.

Eskalator bergerak menggunakan bantuan tenaga listrik. Dibutuhkan sekitar 5.500 watt daya listrik untuk mengoperasikan sebuah eskalator. Namun, besaran konsumsi daya listrik yang dihabiskan dapat berbeda tergantung jenis eskalator.

Menurut studi Efisiensi Konsumsi Energi Listrik Pada Eskalator Menggunakan Inverter Dipusat Perbelanjaan, jenis eskalator yang memiliki inverter dapat menghasilkan penghematan konsumsi energi listrik, seperti yang banyak ditemukan pada eskalator mall.

Eskalator kerap disamakan dengan travelator karena sama-sama dapat mengangkut orang dan barang. Namun, perlu Anda tahu, kedua transportasi vertikal tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Berikut selengkapnya tentang lift eskalator, mulai dari jenis hingga cara kerjanya.

Baca Juga: 5 Jenis Lift Berdasarkan Fungsi Pemasangannya

Perbedaan Eskalator dan Travelator

perbedaan eskalator dan travelator
travelator (kiri) dan eskalator (kanan) (Sumber: Google)

Eskalator dan travelator merupakan sistem transportasi vertikal yang digerakan rantai dan rail dengan mesin motor, serta dilengkapi landasan untuk mengangkut barang atau orang. Meski tampak mirip, namun terdapat sejumlah perbedaan mencolok dari kedua fasilitas publik tersebut, di antaranya:

Perbedaan dari Segi Penggunaan

Eskalator memiliki tangga bertingkat yang diprioritaskan untuk orang dan juga barang bawaan yang dijinjing (bukan diletakan di lantai) seperti tas ransel, tas belanja, dan sejenisnya. Hal ini sesuai bidang konstruksi dari lantai eskalator yang berupa anak tangga sehingga memang ditujukan untuk pijakan, bukan untuk meletakan barang.

Sementara travelator atau moving walkway yaitu mesin dengan bidang datar yang memudahkan orang bermobilitas di dalam gedung yang sangat luas. Kegunaan travelator dikhususkan untuk membawa orang dan juga barang yang diletakan di troli atau diseret, seperti koper, keranjang belanjaan, dan sejenisnya.

Perbedaan dari Segi Lokasi Penempatan

Eskalator umumnya diletakan di dalam bangunan bertingkat, seperti pusat perbelanjaan, stasiun, gedung perkantoran, dan terkadang hotel. Sedangkan travelator lebih sering dipasang di area yang luas dan panjang, supaya dapat memberi kenyamanan dan efisiensi dalam mobilitas jarak jauh.

Contohnya yaitu travelator di bandara. Sehingga penumpang pesawat tidak perlu menghabiskan energi dan waktu untuk berjalan ratusan meter ketika boarding atau keluar bandara.

Perbedaan dari Segi Kecepatan

Eskalator diatur dengan kecepatan yang lebih cepat daripada travelator. Namun dapat disesuaikan kembali dengan memperhatikan kepadatan lalu lintas dan kebutuhan pengguna. Sedangkan gerak travelator cenderung konstan dan lambat dari eskalator.

Perbedaan dari Segi Desain Konstruksi

Eskalator dirancang serupa tangga dengan rangkaian step yang terhubung secara berputar pada rel berjalan. Adapun standar kemiringan eskalator yang aman yaitu 30 hingga 35 derajat.

Lain halnya dengan travelator tidak memiliki undakan dan lantainya didesain menjadi jalur linier yang lebar dan datar dengan permukaan halus. Karena itu kemiringannya dibuat lebih landai 50% dari eskalator agar penumpang tidak tergelincir.

Baca Juga: 4 Tips Merawat Elevator Rumahan Supaya Tahan Lama

Apa Saja Bagian-bagian Eskalator?

Eskalator terdiri dari beberapa komponen yang saling bekerja sama, yaitu:

  • Motor penggerak untuk menggerakkan rantai atau sabuk sehingga tangga eskalator dapat berjalan
  • Tangga bergerak yang terbuat dari rangkaian panel yang saling terhubung
  • Rantai atau sabuk untuk menghubungkan motor dengan tangga bergerak
  • Trolly atau rol untuk menghubungkan rantai atau sabuk dengan tangga bergerak dan memastikan pergerakan trolly dan rel lancar
  • Rel merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur tangga agar bergerak lancar dari atas ke bawah
  • Sensor keselamatan untuk menghentikan pergerakan eskalator jika terdapat error sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan
  • Pemutus darurat yang berupa saklar untuk menghentikan eskalator jika terjadi keadaan darurat
  • Railing (pegangan) di sisi kanan dan kiri eskalator untuk menjadi pegangan sehingga pengguna dapat naik eskalator dengan aman
  • Sikat (escalator safety brush) bertujuan untuk melindungi kaki, kain pakaian, atau barang bawaan agar tidak terseret di sisi tepi eskalator atau masuk ke sela tepi eskalator

Jenis-jenis Eskalator

Eskalator dibagi menjadi dua jenis berdasarkan jumlah jalur dan kecepatannya, yaitu:

Eskalator Tunggal

Sesuai namanya, jenis eskalator ini memiliki satu jalur tangga bergerak untuk satu orang berdiri. Ukuran lebarnya lebih sempit yaitu sekitar 60 hingga 81 cm.

Eskalator jenis ini biasanya dipasang pada area dengan lalu lintas yang lebih rendah atau ruang terbatas. Eskalator tunggal dengan kecepatan 0,45 m/s mampu membawa 170 orang. Sedangkan eskalator berkecepatan 0,60 m/s dapat membawa hingga 225 orang.

Baca Juga: Panduan Memilih Elevator di Jakarta

Eskalator Ganda

Lain halnya dengan eskalator ganda yang memiliki dua jalur tangga bergerak, satu jalur naik dan satu jalur turun. Karena itu, penumpang yang naik dan turun tidak dapat berbaur, sehingga memungkinkan mobilitas yang lebih besar sekaligus. Anda biasanya akan menemukan eskalator ganda di stasiun kereta, pusat perbelanjaan, dan gedung yang ramai.

Eskalator ganda dengan kecepatan 0,25 m/s mampu membawa beban muatan hingga 340 orang. Sedangkan eskalator dengan kecepatan 0,60 m/s dapat mengangkut 450 orang.

Dari segi biaya instalasi dan perawatan, eskalator ganda tentu lebih besar. Meski begitu, eskalator ganda dapat mengatasi kepadatan penumpang yang besar dengan lebih efisien.

Sekarang Anda sudah lebih paham mengenai fasilitas publik satu ini, ya. Ingat, eskalator berbeda dengan travelator dari segi fungsi hingga struktur konstruksinya.

Apabila Anda sedang mencari eskalator, Anda bisa menghubungi PT. Ritz Elevator Indonesia. Mereka merupakan kontraktor yang jual escalator dan lift untuk dipasang di berbagai lokasi, mulai dari hotel, pusat perbelanjaan, hingga rumah sakit. Pemesanan dan instalasi eskalator dan lift di PT. Ritz Elevator Indonesia memiliki garansi, sehingga sudah terpercaya kualitasnya. Hubungi segera untuk mendapat penawaran spesial.

Enable Notifications OK No thanks