Tahu dan tempe terbuat dari bahan dasar kedelai yang tentu saja kaya akan kandungan gizi. Sekarang ada tempe yang terbuat dari kacang kedelai GMO dan non GMO. Lalu apa perbedaan tempe GMO dan non GMO?

Sebelumnya kita telah ketahui kalau kacang kedelai ini kaya akan gizi dan protein. Tidak mengherankan kalau tempe dikenal sebagai makanan dengan kandungan protein yang tinggi. Bahkan tempe juga kaya akan nutrisi lainnya seperti vitamin, mineral, asam lemak jenuh serat pangan dan sebagainya.

Namun dalam beberapa waktu ke belakang ini banyak kabar yang beredar tentang olahan tempe GMO. Tentu saja terdapat perbedaan antara tempe GMO dan Non GMO.

Apa Itu Genetic Modified Organism (GMO)?

GMO juga dikenal sebagai organisme hasil rekayasa yang merupakan organisma dimana bahan genetik (DNA) diubah dengan cara yang tidak alami.

Proes pengubah itu dilakukan dengan cara perkawinan dan atau rekombinasi alami. Organisma yang dimaksud disini adalah tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme.

Banyak makanan transgenik dikembangkan lalu dipasarkan untuk memperoleh keuntungan. Karena keuntungannya sendiri juga tidak dirasakan oleh pihak produsen saja, namun juga konsumen. Pasalnya rasa yang dihasilkannya juga lebih lezat.

Selain itu, produk makanan transgenik juga bisa dijual dengan harga yang lebih murah. Namun untuk masalah daya tahan dan nilai gizinya tentu saja tidak perlu diragukan lagi karena sangat tinggi.

Baca juga: Manfaat Kacang Hijau Untuk Kecantikan Kulit Wanita

Efek Mengkonmsi Makanan GMO

Banyak orang yang memperdebatkan tentang efek dari mengkonsumsi makanan GMO ini. Potensi yang paling utamanya adalah memancing reaksi alergi, transfer gen, dan penyimpangan.

Sebenarnya protokol mengenai makanan GMO ini telah dilakukan pengujian oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan WHO.

Transfer gen dari makanan GMO ke sel tubuh atau bakteri di saluran menjadi kekhawatiran banyak orang. Karena materi genetik yang ditransfer bisa berdampak pada kesehatan manusia.

Hal ini tentu saja sangat sesuai jika gen resistensi antibiotik berpindah ke individu yang mengkonsumsi makanan tersebut. Potensi terjadinya transfer memang sangt renah, namun teknologi transfer gen yang tidak melibakan gen resistensi antibiotik diharuskan oleh FAO dan WHO.

Baca juga: Manfaat Kacang Tanah untuk Ibu Hamil dan Janin

Perbedaan tempe GMO dan non GMO

Selain diproduksi di Indonesia, banyak kedelai yang diimpor dari Brazil dan Amerika Serikat. Kedelai impor dari kedua negara tersebut ditanam dengan cara GMO.

Bila kita perhatikan, kedelai yang ditanam dengan cara GMO ukurannya lebih besar dibandingkan dengan kedelai lokal yang ditanam dengan cara Non GMO.

Dilihat dari rasa, tempe dan tahu yang terbuat dari kedelai GMO dan Non GMO juga juga sangat berbeda. Rasa kedelai lokal cenderung lebih gurih dan segar dibandingkan kedelai impor.

Penampilan yang dimiliki oleh kedelai lokal Non GMO juga lebih bersih dan tidak mudah untuk dipecah ketika diolah menjadi tempe. Karena punya kualitas yang lebih baik, kedelai lokal harganya lebih mahal dibandingkan dengan kedelai impor yang ditanam dengan cara GMO.

Tempe atau tahu yang terbuat dari kedelai GMO berpotensi menyebabkan alergi, kanker dan penyakit lainnya. Karena tempenya memiliki kandungan karsigonen yang tinggi. Kandungan ini menjadi penyebab terjadinya kanker.

Sementara untuk tempe yang terbuat dari kedelai non GMO mempunyai kandungan protoin yang tinggi. Sehingga bagus untuk kesehatan tubuh dibandingkan tempe yang terbuat dari kedelai GMO.

Dari penjelasan di atas Anda sudah tahu kan apa perbedaan tempe GMO dan non GMO? Untuk kebutuhan gizi yang sehat, mengkonsumsi tempe dan tahu non GMO tentu saja adalah pilihan yang tepat meskipun harganya relatif lebih mahal.

Author

Sebagai penulis konten seo yang berpengalaman lebih dari 5+ tahun.

Enable Notifications OK No thanks